DEFINISI
|
Pneumonitis
Hipersensitivitas (Alveolitis Alergika Ekstrinsik, Pneumonitis
Interstisial Alergika, Pneumokoniosis Debu Organik) adalah suatu
peradangan paru yang terjadi akibat reaksi alergi terhadap alergen
(bahan asing) yang terhirup.
Alergen bisa berupa debu organik atau bahan kimia (lebih jarang). Debu
organik bisa berasal dari hewan, jamur atau tumbuhan.
|
PENYEBAB
|
Pneumonitis
hipersensitivitas biasanya merupakan penyakit akibat pekerjaan, dimana
terjadi pemaparan terhadap debu organik ataupun jamur, yang menyebabkan
penyakit paru akut maupun kronik.
Pemaparan
juga bisa terjadi di rumah, yaitu dari jamur yang tumbuh dalam alat pelembab
udara, sistem pemanas maupun AC.
Penyakit
akut bisa terjadi dalam waktu 4-6 jam setelah pemaparan, yaitu pada saat
penderita keluar dari daerah tempat ditemukannya alergen.
Penyakit
kronik disertai perubahan pada foto rontgen dada bisa terjadi pada pemaparan
jangka panjang. Penyakit kronik bisa menyebabkan terjadinya fibrosis paru
(pembentukan jaringan parut pada paru).
Contoh
dari pneumonitis hipersensitivitas yang paling terkenal adalah paru-paru
petani (farmer's lung), yang terjadi sebagai akibat menghirup
bakteri termofilik di gudang tempat penyimpanan jerami secara berulang.
Hanya
sebagian kecil orang yang menghirup debu tersebut yang akan mengalami reaksi
alergi dan hanya sedikit dari orang yang mengalami reaksi alergi, yang akan
menderita kerusakan paru-paru yang menetap.
Secara
umum, untuk terjadinya sensitivitas dan penyakit ini, pemaparan terhadap
alergen harus terjadi secara terus menerus dan sering.
Penyebab
Pneumonitis Hipersensitivitas
|
GEJALA
|
Gejala dari
pneumonitis hipersensitivitas akut:
- batuk - demam - menggigil - sesak nafas - merasa tidak enak badan. Gejala pneumonitis hipersensitivitas kronis: - sesak nafas, terutama ketika melakukan kegiatan - batuk kering - nafsu makan berkurang - penurunan berat badan. |
DIAGNOSA
|
Pada pemeriksaan dengan stetoskop, terdengar
suara pernafasan ronki.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan:
Rontgen dada
Tes fungsi paru
Hitung jenis darah
Pemeriksaan antibodi
Presipitan aspergillus
CAT scan dada resolusi tinggi
Bronkoskopi disertai
pencucian atau biopsi transtrakeal.
|
PENGOBATAN
|
Pneumonitis
hipersensitvitas episode akut, biasanya akan sembuh jika kontak yang lebih
jauh dengan alergen dihindari.
Bila
terjadi penyakit yang lebih berat, untuk mengurangi gejala dan membantu
mengurangi peradangan yang lebih berat, bisa diberikan corticosteroid
(misalnya prednisone).
Episode
berkelanjutan atau berulang bisa mengarah ke terjadinya penyakit yang
menetap.
Fungsi paru-paru bisa semakin memburuk sehingga perlu diberikan terapi oksigen tambahan. |
PENCEGAHAN
|
Pencegahan terbaik adalah
menghindari pemaparan terhadap alergen, yaitu dengan cara berganti pekerjaan.
Meniadakan atau mengurangi debu atau
menggunakan masker pelindung bisa membantu mencegah berulangnya penyakit.
Menangani limbah jerami secara
kimiawi dan menggunakan sistem ventilasi yang baik, membantu mencegah pemaparan
dan sensitisasi pekerja terhadap bahan-bahan ini.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar