Alkohol merupakan salah satu
bahan yang sering digunakan pada seseorang yang dibawah 21 tahun. Meskipun
faktanya pada penggunaan alkohol dibawah usia 21 tahun adalah ilegal, 20 persen
alkohol diminum pada usia antara 12 hingga 20 tahun di Amerika Serikat. Di
Indonesia masih belum ada data otentik untuk menunjukkan itu, tapi melihat
remaja mulai mengenal miras disekitar kita saat ini, sekiranya masalah
penggunaan miras dikalangan remaja harus mulai dihentikan.
Dalam beberapa surat kabar
diberitakan bahwa banyak kekerasan terhadap orang lain dilakukan dalam keadaan
mabuk. Di kolom lain diberitakan adanya tawuran pelajar karena pengaruh hal
yang sama. Terakhir tiga orang tewas karena pengaruh alkohol saat mengendarai
kendaraan. Sepertinya hampir setiap hari media massa terutama pada bagian kolom
kriminal mengatakan bahwa miras menjadi biang keladi tindakan kriminal yang
dilakukan oleh banyak orang saat ini. Orang-orang rela mengorbankan uangnya
demi sebotol minuman yang mungkin rasanya kalah manis dari gula jawa.
Tak perlu ditanyakan lagi mungkin
miras sudah sangat akrab di lingkungan kita berada. Miras selalu menemani rokok
dalam setiap kesempatannya. Keduanya mengambil dunia remaja saat ini. Karena
keduanya akan sangat mudah ditemui diwarung kaki lima di pinggir jalan. Dengan
modal patungan, bisa dibawa pulang miras yang tidak tahu jelas pembuatannya
untung menemani setiap orang agar seolah lepas dari beban dunia. Berkembangnya
teknologi telah mempengaruhi remaja dalam memperoleh gambaran yang menyenangkan
apabila mengkonsumsi alkohol. Bayangkan saja hampir setiap stasiun televisi
menayangkan film yang salah satunya memberikan gambaran betapa nikmatnya
mengkonsumsi alkohol. Seolah-olah jika minum alhohol orang akan terlihat lebih
macho, keren, profesional, gaul dan sebagainya. Faktanya tidak selalu benar.
Efek Alkohol atau Miras
Sebenarnya efek alkohol sudah
dibahas sedikit di uraian atas, tapi tidak ada salahnya menjelaskan lebih
lanjut lagi efek dari alkohol.
Selain rokok, mariyuana, kokain,
heroin dan morfin, alkohol merupakan salah satu bahan yang menyebabkan
kecanduan bagi pemakainya. Dalam dunia medis kelima bahan ini sudah cukup
sering dibahas karena dampaknya bagi tubuh begitu besar.
Di dunia medis alkohol
diklasifikasikan sebagai bahan depresan sebab dalam penggunaanya dalam dosis
yang tinggi menyebabkan depresi pada saraf, meskipun dalam dosis yang lebih
kecil dapat menstimulasi saraf dan interaksi sosial. Dalam dosis sedang,
alkohol dapat menyebabkan gangguan kognitif, persepsi, bicara dan gangguan
pergerakan, sehingga nantinya menyebabkan tingkahlaku sosial yang merugikan
orang lain. Pada dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan gangguan nafas.
Ada tiga tahap bagaimana efek
alkohol dapat bekerja mempengaruhi tubuh seseorang. Tahap pertama terjadi
sekitar 5 sampai 6 jam setelah minum alkohol dosis tinggi dapat menyebabkan
tremor, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, berkeringat dan kadang-kadang
terjadi halusinasi. Pada tahap kedua terjadi 15-30 jam bisa menyebabkan kejang.
Pada tahap ketiga sekitar tiga sampai empat hari setelah minum akan terjadi
delirium, hal ini ditandai halusinasi, gelisah, kebingungan, suhu badan
meninggi, dan peningkatan denyut jantung. Jika pada tahap kedua dan ketiga
tidak bisa ditangani kemungkinan besar kematian dapat terjadi. Siapa mau?
Efek alkohol tidak hanya yang
telah disebutkan diatas, alkohol bekerja pada hampir semua bagian tubuh.
Konsumsi alkohol dikatakan dapat merusak otak dan Korsakoff Syndrome yang
dimana terjadi kehilangan ingatan, disfungsi sensorik dan motorik dan dementia
berat. Tidak hanya itu, alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada hati,
meningkatkan risiko serangan jantung, radang pankreas dan lambung yang kalau
tidak segera ditangani bisa berkembang menjadi kanker. Terakhir efek beracun
meningkat jika diminum pada usia dibawah 15 tahun dibanding 21 tahun. Sedangkan
yang paling parah, alkohol bisa menyebabkan kemandulan pada penggunaan jangka
panjang. Sedangkan remaja yang sekali jatuh dalam jeratan alkohol akan sulit untuk
melepas keinginan untuk tidak minumnya. Sedangkan efek penggunaan jangka
panjang akan menurunkan kejantanan seseorang.
Alasan utama kenapa remaja
tertarik dengan miras:
1. Meniru
orang lain. Remaja melihat banyak orang menggunakan miras. Mereka melihat
orangtua mereka dan orang dewasa lainnya menggunakan alkohol, merokok dan
terkadang menggunakan obat terlarang. Ditambah lagi, kehidupan remaja saat ini
dalam pertemanan tidak lepas dari minum-minuman miras dan rokok. Terkadang
seorang teman menyarankan teman yang lainnya untuk minum alkohol atau merokok, sehingga tidak heran dari sini
mereka mulai menggunakannya karena selalu tersedia dikelompok sepermainannya
dan mereka melihat bahwa teman-temannya sangat menikmati minum miras ini.
2. Media.
Empat puluh dua persen dari remaja setuju bahwa film dan tayangan TV membuat
alkohol menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk digunakan. Maka tidak heran
jika remaja tertarik untuk mencobanya.
3. Pelarian
diri dan untuk terapi. Ketika remaja terlihat tidak bahagia dan tidak menemukan
cara sehat untuk mengobati frustasi atau hilangnya rasa percaya, mereka akan
menggunakan alkohol sebagai pelariannya. Apapun bahan kimia yang mungkin
menyebabkan mereka lebih bahagia, energik dan percaya diri mereka akan mencoba
menggunakannya.
4. Kebosanan.
Remaja yang tidak bisa hidup sendiri, apalagi jika kedua orangtua tidak
memperhatikan mereka. Ada kecendurungan remaja mulai bosan melihat keadaan
keluarganya yang tidak memperhatikan mereka, sehingga mereka mulai bergabung
dengan kelompok remaja lain. Dari situ dimulailah mereka mengenal miras dan
barang haram lainnya.
5. Informasi
yang salah. Terkadang para remaja selalu
didekati oleh teman dekatnya untuk meminum alkohol, karena mereka berkeyakinan alkohol
bisa mengurangi masalah yang saat ini mulai berkembang. Tetapi yang terpenting
adalah bagaimana orangtua sebelumnya memberikan informasi mengenai bahaya
penggunaan alkohol, sebab ada kecenderungan remaja untuk mengikuti tingkah laku
orangtua terlebih dahulu.
Apakah ada alkohol yang aman digunakan
untuk remaja?
Jawabannya adalah tidak ada,
tidak ada alkohol (miras) yang aman digunakan untuk remaja, walaupun jumlah
takaran yang diminum diturunkan hal ini terutama pada usia dibawah 18 tahun.
Risiko terjadinya keracunan lebih tinggi terjadi pada remaja daripada orang
dewasa. Orangtua menjadi sarana paling ampuh dalam menghadapi situasi seperti
ini. Terutama melarang anaknya mengkonsumsi alkohol pada usia dibawah 18 tahun,
sebab risiko sangat besar.
Bagaimana orangtua atau
masyarakat menyikapi hal ini?
Cara paling efektif untuk
menyikapi penggunaan alkohol yang sedemikian marak akhir-akhir ini adalah
dengan diskusi orangtua dan anak. Orangtua seharusnya memberikan penjelasan
mengenai efek buruk tentang penggunaan alkohol pada saat usia 10-11 tahun. Banyak
hal yang bisa didiskusikan mengenai alkohol pada anak remaja. Mungkin dibawah
ini beberapa contohnya.
1. Menjelaskan
risiko penggunaan alkohol dan efek samping dari konsumsi alkohol
2. Menjelaskan
mengapa alkohol mempunayi efek yang kuat pada anak muda
3. Menjelaskan
cara berteman dan hidup yang santai tanpa pengaruh dari alkohol
4. Mendiskusikan
efek dari minum alkohol yang terlalu banyak dan menjelaskan perilaku yang
mungkin disesali dikemudia hari karena pengaruh alkohol.
5. Mendiskusikan
aturan keluarga mengenai konsumsi alkohol. Kebanyakan anak akan mematuhi aturan
dasar ini. Mengizinkan remaja ikut serta dalam mengaturnya dan bertanggung
jawab atas ulah mereka.
6. Jika
remaja diizinkan minum alkohol, tentukan batasan seberapa banyak harus diminum.
7. Menjelaskan
pertolongan pertama jika ketika seseorang overdosis alkohol. Misalnya cara
menempatkan orang yang pingsan karena pengaruh dari alkohol untuk menjaga jalan
nafas, dan meminta pertolongan dari orang dewasa atau ambulan.
Yang paling penting dari masalah
penggunaan alkohol dikalangan remaja adalah hubungan keluarga. Rata-rata remaja
yang minum miras berasal dari keluarga yang
broken home, miskin,
kehilangan perhatian dari keluarga. Yang perlu diketahui disini adalah bahwa
setiap anak remaja membutuhkan kasih sayang, keamanan dan kenyamanan pada
keluarga mereka sendiri. Maka yang dibutuhkan untuk mecegah remaja jatuh dalam
lingkaran miras adalah membangun keluarga harmonis dan lingkungan pertemanan
yang baik. Komunikasi yang efektif antara orangtua dan remaja merupakan hal
yang paling pentng dan orangtua harus bertanggungjawab terhadap ini semua,
meskipun di keluarga yang broken home
sekalipun. Remaja sama halnya dengan anak-anak yang selalu meminta informasi
sehingga orangtua harus mengambil inisiatif dan mulai berbicara dengan remaja
mengenai topik yang lebih luas.
Orangtua dan orang dewasa lain
menjadi model bagi anak untuk ditiru ketika mereka mulai berkembang. Konsumsi
alkohol di beberapa negara merupakan bukan sesuatu yang diharamkan, walaupun
sudah diperingatkan akan bahaya alkohol. Tetapi di negara kita miras merupakan
sesuatu yang diharamkan, walaupun perkembangan zaman telah memampukan generasi
muda kita menerima informasi tentang miras. Televisi, komputer, handphone dan
segala peralatan elektronik telah menjadi orangtua kedua bagi remaja dalam
menentukan baik buruknya suatu perilaku. Sayangnya banyak informasi didunia
digital tidak disaring untuk diberikan kepada remaja. Remaja dengan mudahnya
menerima informasi bahwa minum miras itu memberikan efek yang menyenangkan.
Masalahnya masa remaja adalah masa untuk mencoba, maka tidak heran jika remaja
mulai minum miras. Tentu kita tidak bisa menyalahkan perkembangan zaman
terhadap perubahan perilaku anak. Tetapi yang perlu ditekankan bahwa orangtua
disini mempunyai peran untuk memberi informasi yang berguna sebelum anak
mengetahui dunia lebih jauh. Orangtualah yang seharusnya memberikan pelajaran
pertama mengenai bahaya miras terhadap mereka. Jadi orangtua harus menjadi
bagian dari kehidupan remaja, dan menjadikan mereka bagian penting dari
keluarga.
Sebenarnya masyarakat sudah lama
tahu tentang bahaya miras bagi kehidupan kaum muda. Terlebih saat ini miras
menjadi biang keladi terjadinya aksi berbagai kriminalisme. Paling parahnya
semuanya melibatkan kaum muda. Yang terpenting dari tugas masyarakat adalah
melaporkan pihak yang menyebarluaskan minuman keras dan melaporkan ke pihak
berwajib supaya ditindaklanjuti. Tentu pihak kepolisian harus peka terhadap hal
ini karena miras menyangkut masalah sosial yang sangat kompleks kedepannya.
Apalagi terkadang masyarakat melakukan aksi main hakim sendiri jika ada
warganya yang ketahuan menjual miras atau melakukan aksi kriminal karena
pengaruh miras. Jadi yang terpenting untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan dari efek miras terhadap remaja adalah perlu sinergi antara keluarga
dengan masyarakat/lingkungan dan pemerintah agar remaja tidak jatuh dalam
godaaan miras.
Oleh
Yohanes Yoga Laksono
yohanhalurban@gmail.com
Twitter: @yohanrushsykes
Sahabat Komunitas Pejuang #AntiMiras
BalasHapusAssalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,
Dalam berbagai kesempatan dialog, diskusi dan pertemuan lainnya, kita sepakat untuk menjadikan Gerakan Nasional Anti Miras adalah sebuah Gerakan Massal Masyarakat atas kesadaran terhadap bahaya latent yang diakibatkan oleh minuman beralkohol (minol) dan minuman keras (miras), khususnya bagi Anak dan Remaja di bawah 21 tahun;
Sehubungan dengan itu, kita akan melaksanakan Traning for Trainers yg akan dipandu oleh teman2 dari @KomunitasSM dan @AntiMiras_ID , pada:
Hari/Tgl : Sabtu-Minggu 6-7 Juli 2013
Jam TFT : 08'00-17'00 wib
Tempat : Rumah Damai Indonesia
Jl H Saabun No20, Jatipadang, Margasatwa Pasar Minggu, Jakarta Selatan
kiranya Sahabat dapat mengirimkan minimal 2 orang calon peserta, yang terlebih dahulu akan diseleksi dari data yang diisi calon peserta melalui formulir:
http://www.mediafire.com/download/vb9pcdaiphf5p2k/FormPendaftaranTrainer.pdf
Keikut-sertaan Sahabat dalam upaya2 Gerakan Nasional Anti Miras, InsyaALLAH akan meningkatkan kesadaran semua stake holder terhadap bahaya minol dan miras, khususnya Pemerintah dalam mengendalikan penjualannya.
Training for Trainers Pejuang #AntiMiras - bhadiah HP Android Samsung Galaxy CHAT http://chirpstory.com/li/93088
#BlogPost Training for Trainers Pejuang #AntiMiras
http://antimiras.com/2013/07/training-for-trainers-pejuang-antimiras/
Salam Sehat #AntiMiras
@fahiraidris