Berkenaan dengan tema Negeri Cincin Api Berkah atau Bencana
yang terkandung dalam pesan (artikel) berjudul Hidup Mati di Negeri Cincin Api
bahwa setuju karena dibalik bencana dari bahaya cincin api terdapat berkah yang
luar biasa bagi kesejahteraan masyarakat luas.
Seperti biasa, hal yang terpikirkan oleh seorang mahasiswa
semester akhir seperti saya adalah skripsi yang tidak kunjung selesai. Bahkan
terkadang stres melanda otak seukuran setengah bola voli. Belum lagi hiruk
pikuk partai politik dan kongsi-kongsinya yang membuat saya berpikir apa
jadinya Indonesia nantinya. Tidak bisa membayangkan kalau negeri ini jatuh pada
orang yang salah. Tentu kali ini saya tidak akan golput seperti tahun 2009
lalu. Sayangnya saya tidak bisa memilih, karena harus kuliah diluar provinsi.
Tiba-tiba kabar berita
facebook membangunkan lamunanku. Gubrak
Itulah yang teringat jika mendengar tragedi tahun 2006 di Yogyakarta
dan sekitarnya.
Lindhu besar yang
memakan lebih dari tiga ribu nyawa . . . angka yang lumayan.
Tidak pernah disangka-sangka gempa tahun 2006 yang lalu akan
berulang kembali. Lindu yang membawa kenangan pahit bagi masyarakat dipesisir
selatan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Lapor
paduka raja, terjadi lindhu gedhe di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Gempa
berkekuatan 6,5 SR dan membuat panik masyarakat pesisir selatan.”
“Siapa
saja korbannya senopati?”
“Masih
belum didata paduka, terakhir baca di koran terdapat sebuah masjid roboh dan
ibu-ibu tersandung dan jatuh karena berlarian keluar.”
“Kirim
prajurit ke selatan. Evakuasi masyarakat ke tempat yang lebih tinggi.”
“Anu
anu . . . “
“Apalagi?”
“Kita
belum beli tiket pesawat buat terbang ke tempat yang lebih tinggi paduka.”
“…”
Oke terlepas dari ini semua. Setidaknya gempa pada hari
sabtu 25 Januari 2014 itu berkekuatan 6,5 SR, lebih kuat dibanding gempa 2006
lalu. Walau dampaknya tidak seberat tujuh tahun lalu. Hanya kali kebanyakan rumah rusak terjaid diwilayah
Banyumas dengan 94 rumah roboh.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG)
mencatat gempa berkekuatan 6,5 SR itu berpusat di Samudra Hindia akibat
pergeseran lempeng Eurasia di luar zona subduksi lempeng Hindia
Australia-Eurasia.
Meski tidak berpotensi menimbulkan tsunami, gempa dirasakan
sepanjang pantai selatan mulai dari Cilacap, Kebumen, hingga Purworejo selama
setengah menit. Gempa ini lebih kuat dari gempa Jogja karena dirasakan sampai
ke Tasikmalaya, Jawa Barat dan Madiun, Jawa Timur. Alhamdulilah
Apa Kabar Gunung Merapi?
“Oke, terus gimana kabar gunung berapi Mordor
eh Gunung Merapi?”
“Situasi aman terkendali paduka,
katanya cuma batuk-batuk sebentar dan nge-gas sedikit.”
“Terus, sudah kau tangani?”
“Saya sudah pesen Obat Batuk
Hitam di apotek sebanyak lima puluh galon.”
“…”
Menurut Liputan 6 terjadi beberapa kali aktivitas Gunung
Merapi yang diakibatkan gempa tektonik. Namun tampaknya tidak berdampak pada
meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
“Karena kondisi Gunung Merapi yang saat ini masih berstatus
normal, juga karena sedikitnya jumlah gas yang ada di dalam kawah gunung,” kata
Kepala Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
Yogyakarta, Subandriyo di Yogyakarta, Sabtu (25/1/2014)
“Siapkan masyarakat sekitar Gunung Merapi
agar waspada.”
“Siap laksanakan paduka. Titahmu
amanat bagi hamba.”
“Jangan lupa, coba tengok-tengok
siapa tahu ada angsa cantik di sekitar merapi.”
“Angsa? Maksud Paduka wanitakah?”
“Cepet laksanakan.”
“ ? “
Perlu diketahui letusan
Gunung Merapi paling dahsyat yang tercatat dalam sejarah modern terjadi pada
15-20 April 1872. Letusan itu berlangsung selama 120 jam tanpa jeda iklan atau
mati listrik. Setidaknya awan panas menyapu habis pemukiman yang berada diatas
1000 mdpl.
Seperti yang telah terjadi, Merapi kembali meletus dengan
dahsyatnya pada 2010. Merapi memuntahkan 150 juta meter kubik material dan
mencapai radius sejauh 15 kilometer. Tahun itu juga ia meninggal dalam
terjangan awan panas merapi.
Sebagai anak SMA waktu itu, yang teringat oleh saya bahwa
Mbah Maridjan yang masih enggan meninggalkan Merapi dan sering tayang di
televisi melalui iklannya dengan Ade Rai di minuman kukubima. Setelah
berhentinya letusan Gunung Merapi, ada-ada saja berkah yang diterima oleh warga
Yogyakarta dan sekitarnya yang menggantungkan hidupnya dari Gunung Merapi. Mbah Maridjan, pengorbananmu menumbuhkan
bibit baru dalam kehidupan.
“Paduka raja, ketika saya
mencari angsa di Merapi, saya menemukan sesuatu.”
“Apa itu?”
“Cincin yang bisa ngilang paduka
raja.”
“Semua benda bisa hilang
senopati.”
“ini beda Kanjeng Prabu, cincin
ini bisa membuat pemakainya tidak kelihatan.”
“Oke Senopati, berikan itu
padaku. Jangan kebanyakan nonton film The Lord of the Ring lagi.”
“(ketahuan ga dapet angsaL)”
Ok…terlepas dari statusnya sebagai gunung api teraktif di
Nusantara, Merapi juga terpadat penduduknya.
“Kamu tahun senopati. Warga Merapi memiliki
hubungan kuat dengan Tanah Air-nya. Sadumuk bathuk sanyari Bumi, akan tetapi
mempertahankan tempat tinggalnya walau kondisi apapun.”
“Saya
mengerti Kanjeng Prabu. Kalau begitu saya akan larang mereka turun pada waktu
meletus.”
“grhgrhgrhgrhgrh
(gemes: pengen tak jewer)”
Merapi memiliki sumber daya alam berlimpah yang selama
ratusan tahun menopang hidup warga. Hal itu, membuat relokasi warga di zona
bahaya selalu gagal.
Coba kita tengok sebentar. Mbah Maridjan, juru kunci Merapi
yang bertahan di rumahnya saat awan panas menerjang, ditemukan meninggal.
Kematiannya menjadi tragedi dan semakin mempopulerkan sosok yang tidak pernah
mau mengungsi setiap Merapi meletus inil.
Pasca letusan Gunung Merapi 2010, Kinahrejo dan delapa dusun
lain di Desa Umbulharjo, Kepuharjo dan Glagaharjo, luluh lantak. Ribuan rumah
hancur dan tanaman di kaki selatan Merapi lenyap tertimbun material letusan
Merapi. Di balik kehancuran itu ada berkah. Sejak pemerintah menurunkan status
bahaya Merapi yang diikuti pembukaan kawasan itu untuk publik, ribuan orang
berbondong-bondong datang. Mereka penasaran melihat dari dekat jejak letusan
gunung.
Kisah Mbah Maridjan menjadi daya tarik wisatawan untuk
datang. Persis di depan bekas rumah juru kunci itu, warung makan dan kios
cenderamata yang menjual kaus, mug dan pernak-pernik diserbu pelancong.
Kebanyakan cendera mata itu menggunakan Mbah Maridjan dan Merapi sebagai ikon.
“Senopati, jangan-jangan cincin tadi kau
beli dari depan rumah Mbah Maridjan.”
“Sumpah Kanjeng Prabu saya tidak
membeli disana.”
“Lalu darimana kau dapat?”
“Itu
cincin milik Raja Kegelapan Sauron, yang berhasil kucuri dai mahluk yang
bernama Smeagol.”
“(fantasi tingkat dewa)”
Jika mau ke Merapi disana akan kita temui paket tawaran
wisata yang menarik. “Lava Tour Merapi.”
Lava tour merapi adalah aket wisata mengelilingi tapak
bencana, wisata seperti ini belum ada sebelum terjadi letusan Merapi 2010.
Wisata ini digagas korban bencana Merapi. Lho?
Lava Tour Merapi menawarkan motor trail sewaaan. Dengan
paket hemat Rp 50.000 dengan masa aktif sampai bensin habis. Motor trail bisa
dipacu menuju lapangan do rumah Mbah Maridjan. Kalau mau paket extended bisa
menyewa sampai ke Kali Adem, sekedar merasakan empuknya pasir dan batu yang
dimuntahkan gunung Mordor, eh gunung Merapi.
Kalau sedang malas berjalan kaki, bisa merogoh kantong
sebesar Rp.20.000 untuk nyewa tukang ojek dari dusun Pelemsari-Pangkureko ke
rumah Mbah Maridjan. Kalau pintar ngobrol dapat bonus kisah perjuangan hidup
dan drama bagaimana bencana terjadi dan kematian Mbah Maridjan.
Bagaimanapun tragedi cincin api Gunung Mordor (Gunung
Merapi) membawa permasalahan sekaligus berkah bagi masyarakat luas.
Lebih dari tigapuluh orang meninggal terkena abu panas
Merapi. Bahkan juru kuncinya terlahap amukan wedhus gembel. Ribuan orang
mengungsi, rumah hangus dilalap abu bakar perut bumi. Lahan pertanian dan hutan
yang subur dilereng merapi menjadi kayu bakar.
Sengsara membawa
nikmat begitulah judul tulisan Tulis Sutan Sati.
Seperti yang sudah tertulis diatas, ternyata bencana memjadi
berkah tersendiri bagi warga setempat yang akhirnya mengembangkan pariwisata
bencana. Setidaknya bisa untuk membangun kembali rumah yang lebih baik. Menyekolahkan
anak mereka karena bantuan donatur atau pemerintah. Menanami kembali lahan yang
terkubur debu vulkanik yang justru dapat menyuburkan tanaman.
Termasuk para penambang pasir di Kali Progo, di dekat rumah
saya. Para penambang pasir mampu memanen pasir kali berton-ton sejak meletusnya
gunung Merapi tahun 2010. Kontras dibandingkan hari sebelumnya yang harus
menggali lebih dalam terlebih dulu guna mendapat pasir. Setidaknya bencana
Merapi mampu memberi kehidupan bagi ribuan penambang pasir yang menggantungkan
hidupnya dari yang diatas (Gunung Merapi). Pengorbanan Mbah Maridjan sungguh
tidak terkira.
Cincin api yang membentang di Nusantara termasuk Gunung
Merapi membawa bencana dan berkah bagi negeri ini. Sudah layaknya setiap orang
tinggal di Indonesia ini sadar akan perannya dalam pembangunan negeri ini yang
penuh berkah sekaligus bencana. Sadar bahwa dibalik tanah yang hijau dan lautan
yang penuh ikan, terdapat bahaya yang terkadang mengintai. Sadar bahwa
seharusnya keserakahan tidak menghampiri setiap insan manusia Indonesia. Sadar
bahwa yang diperlukan saat ini adalah membangun negeri indah yang diidamkan
para pendahulu kita, penuh kedamaian, makmur dan memiliki keadilan sosial bagi
semua orang.
“Sik sik sik terus gempa tadi gimana?”
“Tenang
saja Kanjeng Prabu, semua aparat dan masyarakat sudah siaga penuh dalam
menghadapi bencana kali ini. Semua yang rusak segera dibereskan.”
“Bagus senopati. Ngomong-ngomong
sudah ketemu angsanya?”
“Anu anu. Di Gembira Loka
banyak.”
“…”
Terus apa kabar Gunung Sinabung?
“Begini Prabu, data terakhir sudah didapat
29 ribu lebih pengungsi dari Sinabung.”
“Bagus, evakuasi yang masih
tersisa ke tempat aman.”
“Oh ya Pak EsBeYe kemarin juga
sudah kesana, dan punya tenda seharga 60 juta prabu.”
“Ok kalau begitu kita ke
Jakarta, jangan lupa siapkan pencuri terbaik kita.”
“Buat
apa yang mulia?”
“Buat mencuri mobil Wawan di KPK ada Rolls-Royce, Ferrari, Bentley sama Lamborghini Aventador LP700-4.”
Lanjutnya“Setelah
sikat mobil terus jual, kita sumbangin ke masyarakat Sinabung. Terus tidak lupa
beli tenda 60 juta juga, biar ga kalah gengsi. Kalau bisa beli buat warga
disana dan beli juga mount bike siapa tahu pasca letusan bisa menghidupkan
pariwisata bernama Lava Tour Sinabung.”
“ (waduh) “
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari www.darwinsaleh.com. Tulisan adalah karya
saya sendiri dan bukkan merupakan jiplakan
Sumber Artikel:
Ekspedisi Cincin Api. Tri wahyono. Mewaspadai Merapi,
Mewaspadai Bencana.
Ekspedisi Cincin Api. Tri Wahyono. Merapi yang Selalu
Menghidupi.
Ekspedisi Cincin Api. Tri Wahyono.Riwayat Letusan Merapi
yang Mematikan.
Media Indonesia. 29 Januari 2014. Mobil Supermewah Wawan
Dibayari Pihak Ketiga.
Sumber Gambar
http://sewasepedajogja.com
suratkabar Media Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar