Pages

Minggu, 29 April 2012

Hipertensi Esensial atau Primer



Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi essensial. Beberapa referensi lain juga menyebutnya dengan hipertensi primer  atau hipertensi idiopatik.





·         Epidemiologi
Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari Negara-negara maju. Data dari The national Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukkan bahwa dari tahun 1999-2000, insidennsi hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31%, yang berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika. Hipertensi essensial atau idiopatik sendiri merupakan 95% dari semua kasus hipertensi. 

·         Patofisiologi hipertensi primer
Hipertensi Essensial merupakan penyakit multifaktorial yang timbul terutama karena interaksi antara factor-faktor resiko tertentu, seperti asupan garam, stress, ras, usia, obesitas, merokok dan genetis.
Kaplan menggambarkan beberapa factor yang berperan dalam pengendalian tekanan darah yang mempengaruhi rumus dasar Tekanan Darah = Curah  Jantung  x  Tahanan Perifer.

 ·         Faktor Resiko
Sebab-sebab yang mendasari hipertensi esensial masih belum diketahui. Namun sebagian besar disebabkan oleh ketidak normalan tertentu pada arteri. Yakni mereka memiliki resistensi yang semakin tinggi (kekakuan atau kekurangan elastisitas) pada arteri-arteri yang kecil yang paling jauh dari jantung (arteri periferal atau arterioles). Beberapa factor resiko yang mendukung terjadi hipertensi primer atau essensial ini sering kali berkaitan dengan faktor-faktor genetik, obesitas, kurang olahraga, asupan garam berlebih, bertambahnya usia, dll(Gardner, 2007). Secara umum faktor-faktor tersebut antara lain:
1)      Factor Genetika (Riwayat keluarga)
Hipertensi merupakan suatu kondisi yang bersifat menurun dalam suatukeluarga. Anak dengan orang tua hipertensi memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi daripada anak dengan orang tua yang tekanandarahnya normal (Kumar dan Clark, 2004).
2)      Ras
Orang-orang afro yang hidup di masyarakat barat mengalami hipertensisecara merata yang lebih tinggi daripada orang berkulit putih. Hal ini kemungkinan disebabkan karena tubuh mereka mengolah garam secara berbeda(Beevers, 2002).
3)      Usia
Hipertensi lebih umum terjadi berkaitan dengan usia, Khususnya padamasyarakat yang banyak mengkonsumsi garam. Wanita premenopause cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia yang sama,meskipun perbedaan diantara jenis kelamin kurang tampak setelah usia 50 tahun.Penyebabnya, sebelum menopause, wanita relatif terlindungi dari penyakit jantung oleh hormon estrogen. Kadar estrogen menurun setelah menopause danwanita mulai menyamai pria dalam hal penyakit jantung (Beevers, 2002).
4)      Jenis kelamin
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan menderita hipertensi daripadawanita. Hipertensi berdasarkan jenis kelamin ini dapat pula dipengaruhi olehfaktor psikologis. Pada pria seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok,kelebihan berat badan), depresi dan rendahnya status pekerjaan Sedangkan padawanita lebih berhubungan dengan pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikiskuat (Hariwijaya dan Sutanto, 2007).
5)      Stress psikis
Stress meningkatkan aktivitas saraf simpatis, peningkatan inimempengaruhi meningkatnya tekanan darah secara bertahap. Apabila stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Secarafisiologis apabila seseorang stress maka kelenjer pituitary otak akan menstimuluskelenjer endokrin untuk mengahasilkan hormon adrenalin dan hidrokortison kedalam darah sebagai bagian homeostasis tubuh. Penelitian di AS menemukan enam penyebab utama kematian karena stress adalah PJK, kanker, paru-paru,kecelakan, pengerasan hati dan bunuh diri (Hariwijaya dan Sutanto, 2007).
6)      Obesitas
Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan kerja pada jantung untuk memompa darah agar dapat menggerakan beban berlebih dari tubuh tersebut.Berat badan yang berlebihan menyebabkan bertambahnya volume darah dan perluasan sistem sirkulasi. Bila bobot ekstra dihilangkan, TD dapat turun lebihkurang 0,7/1,5 mmHg setiap kg penurunan berat badan (Tan dan Kirana, 2003).Mereduksi berat badan hingga 5-10% dari bobot total tubuh dapatmenurunkan resiko kardiovaskular secara signifikan (Saseen dan Carter, 2005).
7)      Asupan garam Na
Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga volume darah bertambahdan menyebabkan daya tahan pembuluh meningkat. Juga memperkuat efek vasokonstriksi noradrenalin. Secara statistika, ternyata bahwa pada kelompok  penduduk yang mengkonsumsi terlalu banyak garam terdapat lebih banyak hipertensi daripada orang-orang yang memakan hanya sedikit garam (Tan danKirana, 2003).
8)      Rokok  
Nikotin dalam tembakau adalah penyebab tekanan darah meningkat. Halini karena nikotin terserap oleh pembuluh darah yang kecil dalam paru-paru dan disebarkan keseluruh aliran darah. Hanya dibutuhkan waktu 10 detik bagi nikotinuntuk sampai ke otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberikan sinyalkepada kelenjer adrenal untuk melepaskan efinephrine (adrenalin). Hormon yangsangat kuat ini menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa jantung untuk memompa lebih keras dibawah tekanan yang lebih tinggi (Gardner, 2007).
9)      Konsumsi alcohol
Alkohol memiliki pengaruh terhadap tekanan darah, dan secarakeseluruhan semakin banyak alkohol yang di minum semakin tinggi tekanandarah. Tapi pada orang yang tidak meminum minuman keras memiliki tekanandarah yang agak lebih tinggi daripada yang meminum dengan jumlah yang sedikit(Beevers, 2002).

·         Manefestasi Klinis
Penderita hipertensi (primer) biasanya tidak menunjukkan gejala. Kenaikan tekanan darah baru diketahui sewaktu pemeriksaan skrining kesehatan, dengan tujuan (misalnya) masuk kerja ataupun asuransi kesehatan.
Gejala umum hipertensi, seperti sakit kepala, pusing, rasa berat di tengkuk , palpitasi, nokturia, epistaksis, mudah lelah, lekas marah, sulit tidur.
Gejala lain akibat komplikasi organ target (ginjal, mata, otak, dan jantung)

·         Prognosis  dan  Komplikasi
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ target yang umum ditemui padapasien hipertensi adalah :
1)      Jantung
-          Hipertrofi ventrikel kiri
-          Angina atau Infark miokard
-          Gagal jantung
2)      Otak
-          Stroke atau transient ischemic attack
3)      Ginjal
-          Penyakit ginjal kronis
4)      Pembuluh
-          Penyakit arteri perifer
5)      Mata
-          Retinopati
Adanya kerusakan organ target, terutama pada jantung dan pembuluh darah akan memperburuk prognosis pasien hipertensi. Tingginya morbiditas dan mortalitas pasien hipertensi terutama disebabkan oleh timbulnya penyakit kardiovaskular.

1 komentar:

  1. nice infoo... ^_^
    untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang hipertensi esensial bisa mengunjungi blog ini :

    https://alvinexpress.wordpress.com/2016/02/18/tentang-hipertensi-esensial/

    BalasHapus