Hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi essensial. Beberapa referensi lain
juga menyebutnya dengan hipertensi primer
atau hipertensi idiopatik.
·
Epidemiologi
Sampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar
berasal dari Negara-negara maju. Data dari The
national Health and Nutrition Examination Survey (NHNES) menunjukkan bahwa
dari tahun 1999-2000, insidennsi hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar
29-31%, yang berarti terdapat 58-65 juta orang hipertensi di Amerika.
Hipertensi essensial atau idiopatik sendiri merupakan 95% dari semua kasus
hipertensi.
·
Patofisiologi hipertensi primer
Hipertensi Essensial merupakan penyakit multifaktorial yang
timbul terutama karena interaksi antara factor-faktor resiko tertentu, seperti
asupan garam, stress, ras, usia, obesitas, merokok dan genetis.
Kaplan menggambarkan beberapa factor yang berperan dalam
pengendalian tekanan darah yang mempengaruhi rumus dasar Tekanan Darah =
Curah Jantung x
Tahanan Perifer.
Sebab-sebab yang mendasari hipertensi esensial masih belum
diketahui. Namun sebagian besar disebabkan oleh ketidak normalan tertentu
pada arteri. Yakni mereka memiliki resistensi yang semakin tinggi (kekakuan
atau kekurangan elastisitas) pada arteri-arteri yang kecil yang paling jauh
dari jantung (arteri periferal atau arterioles). Beberapa factor resiko
yang mendukung terjadi hipertensi primer atau essensial ini sering kali
berkaitan dengan faktor-faktor genetik, obesitas, kurang olahraga, asupan garam
berlebih, bertambahnya usia, dll(Gardner, 2007). Secara umum faktor-faktor
tersebut antara lain:
1) Factor Genetika (Riwayat keluarga)
Hipertensi merupakan suatu kondisi
yang bersifat menurun dalam suatukeluarga. Anak dengan orang tua hipertensi
memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi
daripada anak dengan orang tua yang tekanandarahnya normal (Kumar dan Clark,
2004).
2) Ras
Orang-orang afro yang hidup di
masyarakat barat mengalami hipertensisecara merata yang lebih tinggi daripada
orang berkulit putih. Hal ini kemungkinan disebabkan karena tubuh mereka
mengolah garam secara berbeda(Beevers, 2002).
3) Usia
Hipertensi lebih umum terjadi
berkaitan dengan usia, Khususnya padamasyarakat yang banyak mengkonsumsi garam.
Wanita premenopause cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada
pria pada usia yang sama,meskipun perbedaan diantara jenis kelamin kurang
tampak setelah usia 50 tahun.Penyebabnya, sebelum menopause, wanita relatif
terlindungi dari penyakit jantung oleh hormon estrogen. Kadar estrogen
menurun setelah menopause danwanita mulai menyamai pria dalam hal penyakit
jantung (Beevers, 2002).
4) Jenis kelamin
Pria lebih banyak mengalami
kemungkinan menderita hipertensi daripadawanita. Hipertensi berdasarkan jenis
kelamin ini dapat pula dipengaruhi olehfaktor psikologis. Pada pria seringkali
dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok,kelebihan berat badan), depresi dan
rendahnya status pekerjaan Sedangkan padawanita lebih berhubungan dengan
pekerjaan yang mempengaruhi faktor psikiskuat (Hariwijaya dan Sutanto, 2007).
5) Stress psikis
Stress meningkatkan aktivitas saraf
simpatis, peningkatan inimempengaruhi meningkatnya tekanan darah secara
bertahap. Apabila stress berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah
menjadi tetap tinggi. Secarafisiologis apabila seseorang stress maka kelenjer
pituitary otak akan menstimuluskelenjer endokrin untuk mengahasilkan hormon adrenalin
dan hidrokortison kedalam darah sebagai bagian homeostasis tubuh. Penelitian di
AS menemukan enam penyebab utama
kematian karena stress adalah PJK, kanker, paru-paru,kecelakan, pengerasan hati
dan bunuh diri (Hariwijaya dan Sutanto, 2007).
6) Obesitas
Pada orang yang obesitas terjadi
peningkatan kerja pada jantung untuk memompa darah agar dapat menggerakan
beban berlebih dari tubuh tersebut.Berat badan yang berlebihan menyebabkan
bertambahnya volume darah dan perluasan sistem sirkulasi. Bila bobot ekstra
dihilangkan, TD dapat turun lebihkurang 0,7/1,5 mmHg setiap kg penurunan berat
badan (Tan dan Kirana, 2003).Mereduksi berat badan hingga 5-10% dari bobot
total tubuh dapatmenurunkan resiko kardiovaskular secara signifikan (Saseen dan
Carter, 2005).
7) Asupan garam Na
Ion natrium mengakibatkan retensi
air, sehingga volume darah bertambahdan menyebabkan daya tahan pembuluh
meningkat. Juga memperkuat efek vasokonstriksi noradrenalin. Secara
statistika, ternyata bahwa pada kelompok penduduk yang mengkonsumsi terlalu
banyak garam terdapat lebih banyak hipertensi daripada orang-orang yang
memakan hanya sedikit garam (Tan danKirana, 2003).
8) Rokok
Nikotin dalam tembakau adalah
penyebab tekanan darah meningkat. Halini karena nikotin terserap oleh pembuluh
darah yang kecil dalam paru-paru dan disebarkan
keseluruh aliran darah. Hanya dibutuhkan waktu 10 detik bagi nikotinuntuk
sampai ke otak. Otak bereaksi terhadap nikotin dengan memberikan sinyalkepada
kelenjer adrenal untuk melepaskan efinephrine (adrenalin). Hormon yangsangat
kuat ini menyempitkan pembuluh darah, sehingga memaksa jantung
untuk memompa lebih keras dibawah tekanan yang lebih tinggi (Gardner,
2007).
9) Konsumsi alcohol
Alkohol memiliki pengaruh terhadap
tekanan darah, dan secarakeseluruhan semakin banyak alkohol yang di minum
semakin tinggi tekanandarah. Tapi pada orang yang tidak meminum minuman keras
memiliki tekanandarah yang agak lebih tinggi daripada yang meminum dengan
jumlah yang sedikit(Beevers, 2002).
·
Manefestasi Klinis
Penderita hipertensi (primer) biasanya tidak menunjukkan
gejala. Kenaikan tekanan darah baru diketahui sewaktu pemeriksaan skrining
kesehatan, dengan tujuan (misalnya) masuk kerja ataupun asuransi kesehatan.
Gejala umum hipertensi, seperti sakit kepala, pusing, rasa
berat di tengkuk , palpitasi, nokturia, epistaksis, mudah lelah, lekas marah,
sulit tidur.
Gejala lain akibat komplikasi organ target (ginjal, mata,
otak, dan jantung)
·
Prognosis dan
Komplikasi
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ target yang umum ditemui
padapasien hipertensi adalah :
1) Jantung
-
Hipertrofi ventrikel kiri
-
Angina atau Infark miokard
-
Gagal jantung
2) Otak
-
Stroke atau transient
ischemic attack
3) Ginjal
-
Penyakit ginjal kronis
4) Pembuluh
-
Penyakit arteri perifer
5) Mata
-
Retinopati
Adanya kerusakan organ target,
terutama pada jantung dan pembuluh darah akan memperburuk prognosis pasien
hipertensi. Tingginya morbiditas dan mortalitas pasien hipertensi terutama
disebabkan oleh timbulnya penyakit kardiovaskular.
nice infoo... ^_^
BalasHapusuntuk mengetahui lebih banyak lagi tentang hipertensi esensial bisa mengunjungi blog ini :
https://alvinexpress.wordpress.com/2016/02/18/tentang-hipertensi-esensial/