Pengertian
Hipertensi
gestasional atau hipertensi transien. Wanita dengan peningkatan tekanan darah
yang dideteksi pertama kali setelah pertengahan kehamilan, tanpa proteinuria,
diklasifikasikan menjadi hipertensi gestasional.Jika preeklampsia tidak terjadi
selama kehamilan dan tekanan darah kembali normal setelah 12 minggu postpartum,
diagnosis transient hypertension dalam kehamilan dapat
ditegakkan.Namun, jika tekanan darah menetap setelah postpartum, wanita
tersebut didiagnosis menjadi hipertensi kronik (NHBPEP, 2000). Hipertensi
gestasional dan preeklampsia meningkatkan risiko komplikasi pada kehamilan
seperti berat lahir bayi yang rendah dan kelahiran prematur.
Epidemiologi
Insiden
: hipertensi gestasional adalah penyebab
utama hipertensi dalam kehamilan yang menyerang 6-7% ibu primigravida dan 2-4%
ibu multigravida. Insiden ini meningkat pada kehamilan ganda dan riwayat
preeklampsia.
Diagnosis
Diagnosa HG ditegakkan
apabila tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolic ≥90 mmHg
pada usia kehamilan >20 minggu, dimana sebelum kehamilan tekanan darah
subyek tersebut normal dan tekanan darah kembali normal pada 12 minggu setelah
melahirkan.
Alogaritma dalam
membedakan penyakit hipertensi dalam kehamilan (Wagner, 2004).
Diagnosis Hipertensi
Gestasional:
1. Didapatkan
tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mm Hg untuk
pertama kalinya pada kehamilan di atas 20
minggu
2. Tidak
ada proteinuria
3. Tekanan
darah kembali normal sebelum 12 minggu postpartum
4. Diagnosis
hanya dibuat pada postpartum
5. Mungkin
memiliki tanda-tanda atau gejala preeklampsia, misalnya, tidak
nyaman atau
trombositopenia epigastrika
Pada waktu pertama kali
diagnosis:
1. Pemeriksaan
perkiraan pertumbuhan janin dan volume air ketubannya. Bila hasil normal
dilakukan pemeriksaan ulang, bila terjadi perubahan pada ibu.
2. NST
harus dilakukan pada waktu diagnosis awal. Bila NST non reaktif dan desakan
darah tidak meningkat, maka NST ulang hanya dilakukan bila ada perubahan pada
ibu.
Klasifikasi
a. Hipertensi
Gestasional Ringan: jika usia kehamilan setelah 37 minggu, hasil kehamilan sama atau lebih baik dari pasien normotensif, namun peningkatan kejadian induksi persalinan dan operasi caesar terjadi.
b. Hipertensi
Gestasional Berat: pasien ini memiliki tingkat yang lebih tinggi morbiditas ibu atau janin, lebih tinggi bahkan dibandingkan pasien preeklampsia ringan, kasus ini termasuk plasenta dan kelahiran prematur dengan kecil untuk usia gestasional normal.
Patogenesa hipertensi dalam
kehamilan
Penyebab hipertensi dalam kehamilan hingga kini belum
diketahui dengan jeals. Banyak teori telah dikemukakan tentang terjadinya
hipertensi dalam kehamilan, diantaranya yang banyak dianut adalah :
Teori
kelainan vaskularisasi plasenta
1.
Teori
iskemia plasenta, radikal bebas dan disfungsi endotel
2. Teori
intoleransi imunologik antara ibu dan janin
3. Teori
adaptasi kardiovaskularori
4. genetic
5. Teori
defisiensi gizi
6. inflamasi
1.
Teori iskemia plasenta, radikal
bebas dan disfungsi endotel
§
Iskemia
plasenta, dan pembentukan oksidan/radikal bebas
Plasenta
yang mengalami iskemia akan menghasilkan radikal bebas/oksidan, salah satu yang
dihasilkan adalah radikal hidroksil, yang bersifat toksis terhadap membran sel
endotel dan dapat merubah lemak tak jenuh menjadi lemak peroksida yang akan
merusak membran sel, nukleus, dan protein sel endotel.
§
Peroksida
lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan
Peroksida
lemak sebagai bahan oksidan akan beredar dalam darah sebagai bahan toksin, yang
paling mudah terpengaruh oleh bahan ini adalah sel endotel, karena sel endotel
adalah yang paling dekat dengan aliran darah, dan mengandung banyak asam lemak
yang dengan mudah dapat diubah menjadi lemak peroksida oleh oksidan hidroksil
yang dihasilkan plasenta iskemik.
§
Disfungsi
sel endotel
Endotel
yang terpapar
peroksida lemak akan
mengalami kerusakan dan gangguan
fungsi endotel, yang mengakibatkan
:
§ Gangguan
metabolisme prostaglandin yang normalnya adalah vasodilator kuat.
§ Agregasi
trombosit ke daerah endotel yang mengalami kerusakan. Agregasi trombosit
memproduksi tromboksan, yang merupakan vasokonstriktor kuat.
§ Peningkatan
permeabilitas kapiler
§ Peningkatan
produksi bahan-bahan vasopresor, misalnya endotelin.
§ Peningkatan
faktor-faktor koagulasi
2.
Intoleransi
Imunologis Ibu-Janin
§
Pada kehamilan normal, tubuh ibu
menerima hasil konsepsi, yang adalah benda asing, dengan baik. Disebabkan oleh
adanya HLA-G, yang memodulasi sistem imun, sehingga tidak bereaksi terhadap
hasil konsepsi.
§
Pada hipertensi dalam kehamilan, terjadi
penurunan ekspresi HLA-G. Berkurangnya HLA-G di sel desidua di daerah plasenta,
menghambat invasi tropoblas dalam desidua, yang penting dalam memudahkan
vasodilatasi pembuluh darah dan matriks di sekitarnya.
3.
Teori
Genetik
Terdapat penelitian bahwa resiko hipertensi dalam kehamilan
diturunkan dalam gen tunggal pada ibu.
4.
Adaptasi
Kardiovaskuler
§
Pada kehamilan normal, pembuluh darah
tidak peka terhadap bahan-bahan vasopressor, akibat adanya perlindungan dari
sintesis prostaglandin oleh sel endotel.
§
Pada hipertensi dalam kehamilan, endotel
kehilangan daya refrakternya terhadap bahan vasopressor, sehingga terjadi
peningkatan kepekaan terhadap rangsangan dari bahan-bahan tersebut, hingga
dalam tahap pembuluh darah menjadi sangat peka terhadap rangsangan bahan
vasopressor.
5.
Defisiensi
Gizi
§
Penelitian lama menyebutkan bahwa
terdapat hubungan adanya defisiensi gizi terhadap terjadinya hipertensi dalam kehamilan.
§
Penelitian terbaru menyebutkan konsumsi
minyak ikan dapat menurunkan resiko. Penelitian lainnya juga menyebutkan,
wanita yang mengkonsumsi kalsium selama kehamilan, memiliki resiko lebih rendah
mengalami HDK, dan angka kejadian preeklamsia lebih rendah pada wanita hamil
yang diberi suplemen kalsium daripada hanya glukosa
6.
Inflamasi
§
Teori ini didasarkan pada fakta bahwa lepasnya debris
fibroblas akan merangsang terjadinya inflamasi.
§
Pada kehamilan normal, hal ini juga
terjadi, namun dalam batas wajar, sehingga proses inflamasi yang terjadi tidak menimbulkan masalah.
§
Disfungsi endotel mengakibatkan aktivasi leukosit yang
sangat tinggi pada aliran darah ibu sehingga inflamasi yang terjadi bersifat sistemik.
sedikit membantu thnks ya...
BalasHapus