Pada
hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses
pengembangan timbale balik rasa cinta dan kasih saying antara anggota keluarga,
antara kerabat serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga yang
harmonis. Karena sebagai unit terkecil dari masyarakat, maka kedudukan keluarga
menjadi inti yang paling penting dari suatu masyarakat.
Hubungan kasih saying
dalam keluarga merupakan suatu keperluan bersama diantara para anggotanya
sebagai jembatan komunikasi menuju rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan
yang diwarnai oleh kasih saying, maka semua pihak dituntut agar memiliki
tanggung jawab, pengorbanan, dan saling tolong-menolong, dan kejujuran sehingga
dapat tercipta suasana yang rukun dan damai dalam rumah tinggi, suasana seperti
ini baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebaliknya pada akeluarga yng
tidak harmonis, dimana tidak ada lagi cinta dan kasih saying, maka hidup ini
seakan-akan hampa, sehingga dapat mengakibatkan hilangnya semangat kerja dan
produktivitaspun juga akan menurun.
Pada tahap dasar,
kebutuhan seorang anak adalah pangan. Ini merupakan kebutuhan utama pertumbahan
anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan genetiknya.
Kebutuhan dasar lainnya adalah oksigen, sandang serta papan yang berguna
menjamin perlindungan anak yang optimal terhadap lingkungannya. Selain
kebutuhan dalam aspek fisik, juga perlu bimbingan, pendidikan, dan rasa kasih
saying dari orang tua yang akan mempengaruhi perkembangan mental dan social
seorang anak.
Sejak manusia
dilahirkan bahkan semasa masih didalam kandunganpun, anak sudah bisa merasakan
kasih saying yang diberikan oleh orang tuanya. Bentuk kasih saying dari orang
tuannya seringkali dinyatakan dalam bingkisan kasih saying, ciuman, sentuhan
tangan yang penuh kasih sayang maupun dengan menyanyikan lagu-lagu atau cerita
sebelum tidur. Seorang ibu akan merasa sangat berbahagia ia dapat menyusui
anaknya sendiri. Rasa kasih sayang melalui hangatnya pelukan si ibu pada saat menyusui
akan dirasakan oleh bayinya dan menimbulkan rasa aman. Disamping itu ASI juga
sangat bermamfaat untuk bayi, sehingga tumbuh kembang bayi yang minum ASI
tersebut lebih optimal. Sebaliknya seorang ibu yang tidak dapat menyusui
anaknya karena berbagai sebab, akan merasa seperti kehilangan tempat untuk
mencurahkan kasih sayangnya.
Boleh dikatakan bahwa
keluarga adalah tempat “sekolah cinta kasih” bagi anak,karena keluarga
merupakan awal dan pusat dari seluruh tumbuh kembang anak menjadi individu yang
dewasa. Cinta kasih saya orang tua adalah perpaduan antara cinta seorang ibu
dan ayah. Cinta ibu sifatnya member kehangatan, menumbuhkan rasa diterima dan
menanamkan rasa aman. Sedangkan cinta ayah sifatnya mengembangkan kepribadian,
menanamkan disiplin, memberikan arah dan dorongan serta bimbingan agar si anak
kian berani dalam menghadapi kehidupan. Keduanya saling menguatkan bukan
sebaliknya.
Peranan orang tua dalam
tumbuh kembang anak ini terbukti dari penelitian tes bakat skolatik anak-anak
keturunan asia yang dilakukan Dr. Harold W. Stevanson menyatakan bahwa
anak-anak keturunan asia mempunyai kemampuan intelektual melebihi anak-anak
amerika yang akarnya pada keluarga, berupa perhatian penuh dan kasih sayang
dari orang tua. Dengan cermat Khalil Gibran mencoba menggambarkan Tuhan Al
Khalik penguasa alam semesta ini sebagai pemanah, orang tua sebagai busur yang
membentang, dan anak-anak mereka bagaikan anak panah yang siap dilepaskan
menyongsong masa depa dan kehidupan, sebagai individu yang bisa mandiri. Tuhan
akan mencintai anak panah yang laju menuju ke tujuan yang diinginkann-Nya, juga
tidak lupa penghargaan Tuhan pada busur yang melepaskannya.
Menurut Ebrahim GJ
(1982), keluarga merupakan tempat menimba pengalaman yang tak ternilai bagi anak
dalam hal:
1.
Biologi:
·
Pengasuhan
anak dan kasih sayang
·
Makanan
yang bergizi bagi anggota keluarga
·
Perawatan
kesehatan dan pencegahan
·
Melakukan
aktifitas dan istirahat
2.
Sosio
cultural:
·
Transfer
tradisi, adat istidat. Termasuk bahasa.
·
Proses
sosialisasi
·
Membentuk
norma-norma dari prilaku yang diterima oleh masyarakat
3.
Psikologis:
·
Membentuk
kpribadian dan rasa percaya diri
·
Kemampuan
untuk berhubungan dengan orang lain diluar keluarganya.
·
Pembentukan
perkembangan emosi dan intelektual dari anggota keluarga.
4.
Ekonomi:
·
Mengetahui
perolehan penghasilan dan bagaimana alokasinya
·
Pengaturan
keuangan agar bisa menabung untuk masa depan
·
Rencana-rencana
keluarga lainnya
5.
Pendidikan:
·
Persiapan
untuk kehidupan pada waktu dewasa
·
Mengerti
perasaan orang dewasa
·
Memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ada hubungannya dengan tanggung jawab
ekonomi, social, dan adat istiadat yang berguna untuk kemudian hari.