Pematangan Ovum
·
Sesaat
sebelum oosit primer dilepaskan dari folikel, intinya bermeiosis à melepaskan badan polar pertama. Oosit
primer menjadi à oosit sekunder. Dalam proses ini, setiap 23 pasang
kromosom kehilangan satu pasang dan bergabung dengan badan polar pertama yang
dikeluarkan à 23
kromosom yang tidak berpasangan tetap berada dalam oosit sekunder.
·
Beberapa
jam setelah sperma masuk ke dalam oosit à inti membelah lagi à dilepaskan badan polar sekunder sehingga membentuk ovum
yang matang dan masih mengandung ke-23 kromosom yang tidak berpasangan
·
Satu
dari 23 kromosom tersebut adalah
kromosom wanita/kromosom X. bila bergabung dengan perma yang juga membawa kromosom
X à akan
terjadi kombinasi XX à terbentuk anak wanita, dan sebaliknya.
Transport, Pembuahan, dan Implantasi
Ovum yang Sedang Berkembang
·
Masuknya ovum ke dalam tuba
fallopi/oviduct
o Setelah ovulasi à ovum dan beratus-ratus atau lebih
sel-sel granulose yang melekat dan mengandung korona radiata dikeluarkan
langsung ke rongga peritoneum à masuk ke dalam salah satu tuba fallopi
o Ujung fimbria masing-masing tuba fallopi
jatuh di sekitar ovarium.
o Silia dari epitel bersilia yang ada dalam permukaan tentakel fimbria diaktivasi
oleh estrogen à secara
terus-menerus bergerak ke arah pembukaan osteum tuba fallopi à masuk ke tuba fallopi
o 98 persen ovum berhasil memasuki tuba
fallopi, bahkan dapat mencapai tuba fallopi pada sisi yang berlawanan
·
Pembuahan ovum
o Setelah ejakulasi à 5-10 menit, beberapa sperma akan
dihantarkan melalui uterus ke dalam ampula. Penghantaran ini dibantu oleh
kontraksi uterus dan tuba fallopi yang dirangsang oleh prostaglandin dalam
cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis posterior
selama orgasme wanita
o Hampir setengah miliar sperma di vagina,
hanya beberapa ribu yang berhasil mencapai ampula
o Pembuahan umumnya terjadi segera setelah
ovum memasuki ampula
o Sebelum memasuki ovum, sperma harus
menembus berlapis-lapis sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar ovum
disebut korona radiata dan harus berikatan dengan dan menembus zona pellusida
yang mengelilingi ovum
o Setelah masuk ke dalam ovum à kepala sperma membengkak dengan cepat à membentuk pronukleus pria à pronukleus pria dan wanita bersatu à ke-23 kromosom yang tidak berpasangan
dari pria dan wanita menyatu à 46 kromosom/23 pasang dalam sebuah ovum yang dibuahi
·
Transport dalam tuba fallopi
o Setelah pembuahan à dalam waktu 3-4 hari ovum ditranspor
dari tuba fallopi ke kavum uteri
o Transport terutama dipengaruhi oleh arus
cairan yang lemah dalam tuba akibat kerja sekresi epitel dan kerja epitel
bersilia yang melapisi tuba, dimana silia selalu memecut ke arah uterus.
Kontraksi yang lemah dari tuba fallopi diduga membantu jalannya ovum
o Tuba fallopi dilapisi oleh permukaan
kriptoid, tidak rata yang menghalangi jalannya ovum walaupun ada arus cairan
o Isthmus tetap berkontraksi secara
spastik selama 3 hari pertama setelah ovulasi
o Segera terjadi peningkatan progesteron
dengan cepat yang disekresi oleh korpus luteum ovarium à pertama akan memacu peningkatan
reseptor progesteron pada sel-sel otot polos tuba fallopi, kemudian
mengaktifkannya à sehingga melepaskan efek relaksasi yang memungkinkan
masuknya ovum ke dalam uterus
o Transpor ovum yang tertunda melalui tuba
fallopi memungkinkan terjadinya beberapa tahap pembelahan sebelum menjadi
blastokista (mengandung kira-kira 100 sel) yang kemudian memasuki uterus
o Selama itu dibentuk sejumlah besar zat
sekresi oleh sel-sel sekresi yang berselang-seling dengan sel-sel silia yang
melapisi tuba fallopi à fungsinya untuk menutrisi blastokista
·
Implantasi blastokista dalam uterus
o Setelah mencapai uterus à blastokista yang sedang berkembang
biasanya tetap tinggal dalam kavum uteri selama 1-3 hari sebelum berimplantasi
dalam endometrium à implantasi terjadi kira-kira hari ke 5-7 setelah ovulasi.
o Sebelum implantasi, blastokista mendapat
makanan dari sekresi endometrium yang disebut susu uterus.
o Implantasi merupakan hasil kerja dari
sel-sel trofoblas yang berkembang di seluruh permukaan blastokista
o Sel-sel ini menyekresikan enzim
proteolitik yang mencerna dan mencairkan sel-sel endometrium
o Cairan dan nutrisi yang kemudian
dilepaskan à
ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas ke dalam blastokista, sambil
berkembang lebih lanjut
o Setelah
implantasi terjadi à sel-sel trofoblas dan sel-sel yang berdekatan lainnya
baik dari blastokista maupun dari endometrium uterus berproliferasi dengan
cepat à
membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan
Nutrisi Embrio Pada Awal Kehidupan Intrauterin
·
setelah
berimplantasi ke dalam endometrium à progesteron terus disekresikan à menyebabkan sel-sel stroma membengkak
dan menyimpan lebih banyak nutrisi à sel-sel ini disebut sebagai sel-sel desidua, dan massa sel
secara keseluruhan disebut desidua
·
sewaktu
sel-sel trofoblas menembus desidua, mencerna dan menginhibisinya à nutrisi yang disimpan dalam desidua
akan digunakan oleh embrio untuk pertumbuhan dan perkembangan
·
minggu
pertama setelah implantasi, salah satu cara embrio mendapat nutrisi – minggu
ke-8
·
plasenta
mulai memberikan nutrisi, kira-kira 16 hari setelah pembuahan/satu minggu
setelah implantasi
Fungsi
Plasenta
·
perkembangan, anatomi dan fisiologik
plasenta
o ketika korda trofoblastik dari
blastokista melekat pada uterus à kapiler-kapiler darah tumbuh ke dalam korda dari system
vascular embrio
o menjelang hari ke-16 setelah pembuahan
darah mulai mengalir
o secara bersamaan, sinus-sinus darah yang
disuplai oleh darah ibu berkembang di sekitar korda trofoblastik
o sel-sel trofoblas menjulurkan semakin
banyak penonjolan-penonjolan, yang akan menjadi vili plasenta, tempat tumbuhnya
kapiler-kapiler fetus. Jadi, vili yang membawa darah fetus dikelilingi oleh
sinus-sinus yang mengandung darah ibu
o darah fetus mengalir melalui dua ateri
umbilikalis à lalu
ke kapiler-kapiler vili à dan selanjutnya kembali melalui sebuah vena umbilikalis
menuju ke fetus
o pada saat yang sama, darah ibu mengalir
dari arteri uterina ke dalam sinus-sinus maternal yang mengelilingi vili à kemudian kembali ke dalam vena uterina
ibu
o hubungan antara darah fetus dari setiap
vilus plasenta fetus dan darah ibu dalam plasenta yang sudah berkembang
sempurna. Kapiler-kapiler vilus dilapisi oleh endothelium yang sangat tipis dan
dikelilingi oleh selapis jaringan penyambung yang pada bagian luar vilus
ditutupi oleh satu lapis sel-sel sinsisial trofoblas
o total daerah permukaan dari semua vili
plasenta yang matur hanya beberapa meter persegi jauh lebih kecil daripada area
membrane paru-paru.
o Membrane plasenta yang telah matang
sepenuhnya masih lebih tebal beberapa lapis sel dan jarak minimum antara darah
maternal dan darah fetus adalah 3,5 mikrometer, hampir 10 kali jarak antara
membrane alveolus paru
o Bahan nutrisi dan zat-zat lain melewati
membrane plasenta terutama dengan difusi
·
Permeabilitas plasenta dan konduktansi
difusi membrane
o Fungsi utama plasenta : mengadakan
difusi bahan-bahan makanan dari darah ibu ke dalam darah fetus
o Difusi produk-produk ekskretoris dari
fetus kembali ke ibu
o Pada bulan -bulan awal kehamilan,
membran plasenta masih tebal karena belum berkembang sepenuhnya à permeabilitas lebih rendah
o Lebih lanjut, area permukaannya sempit
karena plasenta belum tumbuh secara bermakna à total konduktansi difusi kecil
o Pada kehamilan lanjut, permeabilitas
meningkat akibat penipisan lapisan-lapisan difusi membran dan area permukaan
menjadi sangat luas akibat pertumbuhan, sehingga memberikan peningkatan
konduktansi plasenta yang sangat besar
o Apabila rupture membrane plasenta à darah fetus dapat masuk ke sirkulasi
ibu. Hal ini jarang terjadi
·
Difusi oksigen melalui membrane plasenta
o Prinsip : sama dengan difusi oksigen
melalui membrane paru
o Oksigen yang larut dalam darah sinus
maternal besar à masuk ke dalam darah fetus melalui difusi sederhana,
didorong oleh gradien tekanan oksigen dari darah ibu ke darah fetus
o PO2 rata-rata dalam darah ibu pada
sinus-sinus maternalis kira-kira 50 mmHg pada akhir kehamilan, dan PO2
rata-rata dalam darah fetus setelah teroksigenasi adalah kira-kira 30 mmHg à oleh karena itu, gradient tekanan
rata-rata untuk difusi oksigen melalui membrane plasenta kira-kira adalah 20
mmHg
o Ada 3 alasan PO2 yang rendah pada darah
fetus mampu mentranspor oksigen ke jaringan fetus hampir sama banyak dengan
yang ditranspor oleh darah ibu ke jaringannya
1.
Hemoglobin
dari fetus terutama adalah hemoglobin fetal, suatu jenis hemoglobin yang
disintesis pada fetus sebelum kelahiran. Pada kadar PO2 yang rendah dalam darah
fetus, hemoglobin dapat mengangkut lebih banyak 20-50 persen oksigen daripada yang
dapat diangkut oleh ibu
2.
Konsentrasi
hemoglobin darah fetus kira-kira 50 persen lebih besar dari hemoglobin ibu à oleh karena itu, ini adalah factor yang
lebih penting dalam meningkatkan jumlah oksigen yang ditranspor ke jaringan
fetus
3.
Efek
Bohr, menyediakan factor lain yang meningkatkan transport oksigen oleh
darah fetus. Factor tersebut yaitu, hemoglobin dapat membawa oksigen lebih
banyak pada PCO2 rendah daripada yang
dapat dibawa pada PCO2 tinggi.
Darah
fetus yang memasuki plasenta membawa sejumlah besar CO2, tetapi banyak CO2 ini
berdifusi dari darah fetus ke dalam darah ibu.
Hilangnya
CO2 membuat darah fetus lebih alkalis, sedeangkan peningkatan CO2 dalam darah ibu membuat darah ibu lebih
asam. Perubahan ini menyebabkan kapasitas gabungan oksigen darah fetus terhadap
oksigen meningkat dan dalam darah ibu menurun. Keadaan ini memaksa lebih banyak
oksigen mengalir dari darah ibu, sehingga meningkatkan oksigen dalam darah
fetus.
Jadi
pergeseran Bohr akan bekerja pada arah tertentu dalam darah ibu dan pada arah
yang lain dalam darah fetus
Kedua
efek tersebut membuat pergeseran Bohr di sini dua kali lebih penting daripada
untuk pertukaran oksigen dalam darah paru à keadaan ini disebut efek Bohr ganda
o Total kapasitas difusi seluruh plasenta
untuk oksigen pada saat aterm kira-kira 1,2 milimeter oksigen per menit per
milliliter perbedaan oksigen di seluruh membrane. Kapasitas ini sebanding
dengan kapasitas pada paru bayi yang baru lahir.
·
Difusi
CO2 melalui membrane plasenta
o CO2 dibentuk terus menerus dalam
jaringan fetus
o Cara pembentukannya sama dengan dalam
darah ibu
o CO2 diekskresikan melalui plasenta ke
darah ibu
o PCO2 darah fetus besarnya 2-3 mmHg lebih
tinggi dari PCO2 darah ibu
o Gradient tekanan CO2 yang kecil ini pada
membrane cukup untuk memungkinkan difusi CO2 yang adekuat,
o karena kelarutan CO2 yang ekstrem dalam
membrane plasenta memungkinkan CO2 berdifusi kira-kira 20 kali kecepatan
daripada difusi oksigen
o PCO2 darah ibu dalam sinus plasenta
biasanya kurang dari nilai normal 40 mmHg
o Nilai ini ditemukan dalam darah wanita
yang tidak hamil karena estrogen dan progesteon kehamilan akan mempercepat
pernapasan ibu, sehingga menyebabkan ibu menghembuskan banyak sekali CO2 dari
paru-parunya
o Keadaan ini membantu mempertahankan PCO2
dalam darah fetus pada tingkat rendah, biasanya mendekati nilai normal 40 mmHg
·
Difusi bahan makanan melalui membran
plasenta
o Zat-zat metabolisme lain yang diperlukan
oleh fetus berdifusi ke dalam darah fetus dengan cara yang sama seperti oksigen
o Pada stadium akhir kehamilan, glukosa
ditranspor melalui molekul-molekul pembawa dalam membrane sel trofoblas secara
difusi pasif
o Zat-zat ini juga berdifusi dari darah
ibu ke darah fetus tapi lebih lambat daripada glukosa, karena kelarutan asam
lemak yang tinggi dalam membrane sel à sehingga glukosa lebih dulu dipakai fetus sebagai nutrisi
o Zat-zat seperti badan keton dan ion
kalium, natrium, dan klorida juga berdifusi dari darah ibu ke dalam darah fetus
·
Ekskresi produk-produk buangan melalui
membrane plasenta
o Terjadi akibat gradient difusi melewati
membrane plasenta, yaitu karena konsentrasi produk-produk ekskresi dalam darah
fetus lebih tinggi daripada dalam darah ibu
o Produk-produk ekskresi dari fetus
berdifusi ke darah ibu à kemudian diekskresikan bersama-sama dengan produk-produk ekskresi
dari ibu
o Antara lain : nitrogen bukan protein
seperti ureum, asam urat, dan kreatinin
o Kadar ureum dalam darah fetus sedikit
lebih besar dari kadar dalam darah ibu, Karena ureum berdifusi melalui membrane
plasenta dengan mudah
o Kreatinin mempunyai persentase gradient
konsentrasi yang lebih tinggi karena lebih sulit berdifusi
Factor-faktor Hormonal Dalam Kehamilan
Pada kehamilan, plasenta membentuk
sejumlah besar hormone :
a.
Human
chorionic Gonadotropin/hcG
b.
Estrogen
dan progesterone
c.
Human
Chorionic Somatomammotropin
Human chorionic Gonadotropin/hcG
o hcG merupakan glikoprotein dengan berat
molekul kira-kira 39.000
o hcG mempunyai struktur molekul dan fungsi yang sama dengan hormon luteinyang disekresi oleh hipofisis
o Bila menstruasi terjadi setelah ovum diimplantasikan,
kehamilan akan terhenti
o Hal ini dicegah oleh sekresi hcG oleh
jaringan yang baru terbentuk.
Caranya adalah sebagai berikut :
1.
Bersamaan
dengan perkembangan sel-sel trofoblas dari ovum yang baru dibuahi, hormone ini
disekresi oleh sel-sel sinsisial trofoblas ke dalam cairan ibu
2.
Sekresinya
dapat diukur dalam darah pertama kali pada hari ke 8-9 setelah ovulasi
3.
Kemudian
kecepatan sekresi meningkat dengan cepat dan mencapai maksimum kira-kira kira
10-12 hari setelah ovulasi, dan menurun sampai kadar yang lebih rendah
menjelang 16-20 minggu setelah ovulasi. Sekresi terus berlanjut pada kadar ini
selama sisa kehamilan
Fungsi hcG :
o Mencegah involusi normal dari korpus
luteum pada akhir siklus seksual wanita
o Menyebabkan korpus luteum menyekresi
lebih banyak lagi hormone-hormon kelamin, progesterone dan estrogen untuk
beberapa bulan berikutnya
Hormone-hormon
kelamin ini mencegah menstruasi dan menyebabkan endometrium terus tumbuh serta
menyimpan nutrisi dalam jumlah besar dan tidak dibuang dalam darah menstruasi à akibatnya sel-sel yang menyerupai
desidua yang berkembang dalam endometrium, selama siklus seksual wanita normal,
menjadi sel-sel desidua yang sangat membengkak dan banyak mengandung nutrisi
kira-kira pada waktu blastokista berimplantasi.
Korpus
luteum tumbuh kira-kira dua kali dari
ukuran awalnya menjelang satu bulan atau lebih sejak kehamilan dimulai, dan
estrogen dan progesteron yang terus-menerus disekresi akan mempertahankan sifat
asli desidua endometrium uterus, yang diperlukan pada awal perkembangan fetus.
Bila
korpus luteum dibuang sebelum kira-kira minggu ke-7 kehamilan, biasanya selalu
terjadi abortus spontan , bahkan kadang-kadang sampai minggu ke-12.
Setelah
waktu ini, plasenta sendiri akan menyekresikan sejumlah progesterone dan estrogen
yang cukup untuk mempertahankan kehamilan selama sisa periode kehamilan. Korpus
luteum kemudian mengalami involusi secara perlahan setelah kehamilan berusia
13-17 minggu
Efek hcG pada testis janin
o Efek perangsangan sel-sel interstisial
testis à mengakibatkan
pembentukan testosterone pada fetus pria sampai waktu lahir
Sekresi
testosterone dalam jumlah sedikit ini selama kehamilan merupakan factor-faktor
yang menyebabkan tumbuhnya organ-organ kelamin pria, dan bukan organ-organ
kelamin wanita .
Mendekati
akhir kehamilan, testosterone yang disekresikan oleh testis fetus juga
menyebabkan desensus testis ke dalam skrotum
Sekresi Estrogen Oleh Plasenta
o Plasenta menyekresikan estrogen dan
progesterone, kedua hormone ini juga disekresi oleh sel-sel sinsisial trofoblas
Sekresi oleh plasenta berbeda dengan
sekresi oleh ovarium dalam beberapa hal berikut :
1.
Secara
kuantitatif, sebagian besar estrogen yang disekresikan adalah estriol, yang
merupakaan estrogen yang sangat lemah dan dibentuk hanya dalam jumlah kecil
pada wanita yang tidak hamil. Karena kekuatan estrogenic dari estriol yang
sangat kecil, estrogen lainlah yang berperan pada sebagian besar aktivitas
total estrogenic.
2.
Estrogen yang disekresikan oleh plasenta tidak disintesis
secara de novo dari zat-zat dasar dalam plasenta. Sebaliknya, estrogen hampir
seluruhnya dibentuk dari senyawa steroid androgen, dehidoepiandrosteron dan 16-hidroksidehidroepiandrosteron,
yang dibentuk pada kelenjar adrenal ibu dan juga pada kelenjar adrenal
fetus.
Androgen
yang lemah kemudian ditranspor oleh darah ke plasenta dan diubah oleh sel-sel
trofoblas menjadi estradiol, estron, dan estriol.
Korteks
kelenjar adrenal fetus sangat besar, kira-kira 80 persen terdiri dari zona
fetus, dimana fungsi utamanya adalah menyekresi dehidroepiandrosteron
Fungsi estrogen :
ü
Pembesaran
uterus
ü
Pembesaran
payudara dan pertumbuhan struktur duktus payudara
ü
Pembesaran
genitalia eksterna wanita
ü
Merelaksasai
berbagai ligamentum pelvis à persendian sakroiliaka menjadi relatif lentur dan
simfisis pubis menjadi elastis.
ü
Mempengaruhi
kecepatan reproduksi sel pada embrio awal
Sekresi Progesterone oleh Plasenta
o Disekresikan oleh korpus luteum selama
awal kehamilan
o Juga disekresi dalam jumlah banyak oleh
pasenta, kira-kira 0,25 g/hari sewaktu mendekati akhir masa kehamilan
o Kecepatan sekresi progesterone meningkat
10 kali selama kehamilan
Pengaruh khusus progesterone yang
penting :
ü
Progesterone
menyebabkan sel-sel desidua tumbuh dalam endometrium uterus à nutrisi embrio awal
ü
Menurunkan
kontraktilitas uterus gravid à jadi mencegah kontraksi uterus yang menyebabkan abortus
spontan
ü
Membantu
perkembangan hasil konseptus bahkan sebelum implantasi. Karena progesterone
secara khusus meningkatkan sekresi tuba fallopi dan uterus untuk menyediakan
bahan nutrisi yang sesuai untuk perkembangan morula dan blastokista. Juga
mempengaruhi pembelahan sel pada awal perkembangan embrio
ü
Membantu
estrogen mempersiapkan payudara ibu untuk laktasi.
Human
Chorionic Somatomammotropin
·
Sebuah
hormone plasenta yang baru ditemukan
·
Merupakan
protein dengan berat molekul kira-kira 38.000
·
Mulai
disekresikan oleh plasenta kira-kira minggu ke-5 kehamilan
·
Sekresi
meningkat secara progresif selama sisa masa kehamilan berbanding lurus dengan
berat plasenta
·
Disekresikan
dalam jumlah beberapa kali lebih besar dari gabungan semua hormone-hormon
kelamin yang lain
Fungsi penting :
·
Bila
diberikan pada beberapa hewan tingkat rendah yang berbeda, akan menyebabkan
perkembangan sebagian payudara dan pada beberapa keadaan menyebabkan laktasi.
Dinamakan human placental lactogen dan diyakini punya fungsi yang sama dengan
prolaktin. Akan tetapi usaha untuk meningkatkan laktasi manusia dengan hormone
ini tidak berhasil
1.
Mempunyai
kerja yang lemah serupa dengan hormone pertumbuhan, yang menyebabkan deposit
protein dengan cara yang sama seperti hormone pertumbuhan. Juga mempunyai
struktur kimia yang sama dengan hormone pertumbuhan, tetapi dibutuhkan 100 kali
lebih banyak daripada hormone pertumbuhan untuk meningkatkan pertumbuhan
2.
Menyebabkan
penurunan sensitivitas insulin dan menurunkan penggunaan glukosa pada ibu à penyediaan untuk fetus lebih besar.
Glukosa adalah zat utama yang dipakai fetus untuk meningkatkan pertumbuhannya.
Hormone ini juga meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari cadangan lemak
ibu à menyediakan
sumber energy pengganti untuk ibu
Factor-faktor Hormonal Lain Dalam
Kehamilan
·
Sekresi hipofisis
o Kelenjar hipofisis memberikan paling
sedikit 50 persen selama kehamilan
o Meningkatkan produksi kortikotropin,
tirotropin, dan prolaktin
o Hormone perangsang folikel dan hormone
lutein hamper ditekan akibat efek penghambatan estrogen dan progesterone dari
plasenta
·
Sekresi kortikosteroid
o Kecepatan sekresi glukokortikoid korteks
adrenal meningkat secara sedang selama kehamilan
o Kemungkinan membantu mobilisasi asam-asam
amino dari jaringan ibu à dipakai dan disintesis oleh fetus
o Sekresi aldosteron meningkat dua kali
lipat, mencapai puncaknya pada akhir kehamilan
o Keadaan ini bersama dengan kerja
estrogen à
menyebabkan kecenderungan wanita hamil normal untuk mereabsorpsi kelebihan
natrium dari tubulus ginjal à retensi cairan à hipertensi
·
Sekresi kelenjar tiroid
o Kelenjar tiroid membesar sampai 50
persen selama kehamilan
o Meningkatkan produksi tiroksin sesuai
dengan pembesaran tersebut
o Peningkatan pembentukan tiroksin paling
sedikit disebabkan oleh efek tirotropik hcG, juga oleh sejumlah kecil hormone
perangsang tiroid khusus, human chorionic tyrotropin yang disekresi oleh
plasenta
·
Sekresi kelenjar paratiroid
o Kalenjar paratiroid biasanya membesar
selama kehamilan
o Khususnya pada ibu yang mengalami
defisiensi kalsium dalam makanannya
o Pembesaran kelenjar menyebabkan absorpsi
kalsium dari tulang ibu à mempertahankan konsestrasi ion kalsium normal dalam
cairan ekstraseluler ibu ketika janin mengambil kalsium untuk osifikasi
tulang-tulangnya sendiri
o Sekresi hormone paratiroid lebih
intensif selama laktasi.
·
Sekresi Relaksin oleh ovarium dan
plasenta
o Hormone relaksin : suatu zat tambahan di
samping estrogen dan progesterone
o Disekresikan oleh korpus luteum ovarium
dan plasenta
o Sekresi oleh korpus luteum ditingkatkan
oleh hcG pada saat yang sama dengan disekresikannya estrogen dan progesterone oleh korpus luteum
o Relaksin merupakan polipeptida dengan
berat molekul sekitar 9000
o Bila disuntikkan à menyebabkan relaksasi ligamentum-ligamentum
dari simfisis pubis tikus dan marmot yang sedang birahi
o Efek ini sangat sedikit bahkan tidak ada
pada wanita hamil, sebaliknya peran ini terutama diperankan oleh estrogen à menyebabkan relaksasi ligamentum
pelvikum
o Relaksin melunakkan serviks wanita pada
saat persalinan
Respon
Tubuh Ibu Terhadap Kehamilan
·
Peningkatan ukuran berbagai organ-organ
kelamin :
o Uterus membesar kira-kira 60 gram
o Payudara membesar dua kali lipat
o Vagina membesar dan introitus vagina
membuka lebih lebar
o Berbagai hormone kadang-kadang
menimbulkan edema, jerawat, maskulinisasi atau gambaran akromegali
·
Penambahan berat badan
o Rata-rata sekitar 24 pon
o Sebagian besar penambahan terjadi selama
kedua trimester terakhir
o Dari kenaikan BB ini, sekitar 7 pon
adalah fetus, 4 pon cairan amnion, plasenta dan selaput amnion, 2 pon uterus, 2
pon payudara, 9 pon pada wanita itu sendiri. 6 pon dari cairan ini adalah
cairan tambahan yang berada dalam darah dan cairan ekstraseluler, 3 pon
kumpulan lemak
o Cairan tambahan disekresikan ke dalam
urin selama beberapa hari pertama setelah kelahiran, yaitu setelah
menghilangnya hormone plasenta yang menahan cairan
o Penambahan nafsu makan. Sebagian
disebabkan oleh pemindahan bahan-bahan makanan dari darah ibu ke fetus dan sebagian besar karena faktor hormonal
o Tanpa perawatan antenatal yang baik,
penambahan BB ibu dapat mencapai 75 pon
·
Metabolism selama kehamilan
o Sebagai akibat peningkatan sekresi
berbagai hormone selama kehamilan, termasuk tiroksin, hormone korteks adrenal
dan hormone-hormon kelamin
o Kecepatan metabolisme basal meningkat 15
persen selama pertengahan akhir kehamilan à wanita hamil sering merasa kepanasan, juga karena beban
ekstra yang dipikulnya, energy dalam jumlah lebih banyak dari normal harus
dipergunakan untuk aktivitas otot
·
Nutrisi selama kehamilan
o Pertumbuhan fetus terbesar terjadi
selama trimester terakhir kehamilan
o Berat fetus hampir dua kali lipat selama
2 bulan terakhir kehamilan
o Dari makanan, ibu tidak mengabsorpsi
cukup protein, kalsium, fosfat, dan besi dari saluran pencernaan selama
bulan-bulan terakhir kehamilan untuk mensuplai fetus
o Untuk mengantisipasi keperluan tambahan
menjelang akhir kehamilan, tubuh ibu sudah menyimpan zat-zat ini, beberapa
dalam plasenta, paling banyak dalam tempat penyimpanan normal dari ibu sendiri
o Apabila asupan kurang à defisiensi
o Defisiensi biasa terjadi pada kalsium,
fosfat, besi dan vitamin
o Vitamin D penting karena penyerapan dari
saluran pencernaan buruk
o Sesaat sebelum bayi lahir, vitamin K
sering ditambahkan pada diet ibu à bayi mempunyai protrombin yang cukup untuk mencegah
perdarahan, terutama perdarahan otak
·
Perubahan sistem sirkulasi
o Aliran
darah melalui plasenta dan curah jantung selama kehamilan
o Sekitar 625 mililiter darah mengalir
melalui sirkulasi ibu dari plasenta setiap menitnya selama fase-fase akhir
kehamilan
o Peningkatan umum metabolism à meningkatkan curah jantung ibu 30-40
persen di atas normal pada minggu ke-27 kehamilan, tetapi selanjutnya karena
sebab yang tidak dapat dijelaskan, curah jantung turun sampai hanya sedikit di
atas normal pada 8 minggu terakhir kehamilan, walaupun aliran darah uterus
tinggi
o Volum
darah
o Volum darah ibu sesaat sebelum hamil
aterm kira-kira 30 persen di atas normal
o Peningkatan terutama selama pertengahan
akhir kehamilan
o Penyebab peningkatan : factor hormonal, karena aldosteron dan
estrogen sama-sama meningkat menyebabkan retensi cairan oleh ginjal
o Sumsum tulang menjadi sangat aktifà menghasilkan sel-sel darah merah
tambahan serta kelebihan volum cairan à pada saat kelahiran bayi, ibu memiliki kelebihan darah
1-2 liter dalam sirkulasinyaà kira-kira seperempat dari jumlah ini akan hilang secara
normal sewaktu melahirkan bayi à menjadi factor pengaman bagi ibu
·
Pernapasan
o Peningkatan metabolisme basal,
penambahan besar tubuh à jumlah total oksigen yang dipakai ibu sesaat sebelum
kelahiran 20 peresn di atas normal dan terbentuk jumlah karbondioksida yang
sebanding
o Efek ini menyebabkan ventilasi semenit
ibu meningkat
o Kadar progesterone tinggi à meningkatkan sensitivitas pusat
pernapasan terhadap karbondioksida
o Hasil akhir : peningkatan ventilasi
semenit 50 persen dan penurunan PCO2 arteri sampai beberapa millimeter air
raksa di bawah nilai normal
o Secara bersamaan, uterus yang membesar à menekan isi abdomen ke atas à mendorong diafragma ke atas à total pergerakan diafragma berkurang à frekuensi pernapasan meningkat
·
Fungsi system urinarius
o Kecepatan pembentukan urin meningkat
karena peningkatan asupan cairan dan beban produk-produk ekskresi
o Kemampuan reabsorpsi natrium, klorida
dan air oleh tubulus ginjal meningkat 50 persen
akibat peningkatan produksi hormone steroid oleh plasenta dan korteks
edrenal
o Laju filtrasi glomerulus meningkat 50
persen à
meningkatkan kecepatan hilangnya air dan elektrolit dalam urin
·
Cairan amnion dan pembentukannya
o Dalam keadaan normal volum cairan amnion
½-1 L, tetapi kadang beberapa milliliter atau beberapa L
o Rata-rata air dalam cairan amnion
diganti setiap 3 jam sekali
o Elektrolit natrium dan kalium diganti
setiap 15 jam sekali
o Sebagian dari cairan berasal dari
ekskresi ginjal oleh fetus
o Absorpsi juga terjadi melalui saluran
pencernaan dan paru-paru fetus
o Apabila kematian fetus dalam rahim à kecepatan kembalinya cairan amnion ½
kali fetus normal, artinya banyak cairan yang dibentuk dan diabsorpsi langsung
melalui membrane amnion
o Jumlah total cairan amnion kemungkinan
diatur oleh membrane amnion
o Volum cairan amnion meningkat saat
ekskresi urin fetus meningkat danmenurun bila tidak ada urin yang keluar
·
Preeklamsia dan eklamsia
o Preeklampsia/toksemia
gravidarum : peningkatan tekanan darah arteri yang cepat
yang berhubungan dengan hilangnya sebagian besar protein dalam urin selama
beberapa bulan terakhir kehamilan. 4 persen wanita hamil mengalami preeklampsia
o Ditandai oleh :
§
retensi
garam dan air oleh ginjal, peningkatan BB, edema
§
spasme
arteri pada banyak bagian tubuh, khususnya ginjal, otak dan hati
§
aliran
darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun, berlawanan dengan perubahan
yang terjadi pada wanita hamil normal
§
efek
pada ginjal disebabkan oleh penebalan lempeng glomerulus yang mengandung
deposit protein pada membrane basalis
o preeklampsia merupakan akibat dari
beberapa macam autoimun atau alergi yang timbul akibat adanya fetus.
o Gejala yang akut mengilang dalam
beberapa hari setelah kelahiran bayi
o Beratnya gejala preeklampsia sangat berkaitan
dengan peningkatan tekanan arteri yang menyertainya à memperberat spasme arteri dan pengaruh
patologis lain
o Eklampsia : tingkat ekstrem dari efek yang tampak
pada preeklamsia
o Ditandai oleh :
§
Spastisitas
vascular yang ekstrem di seluruh tubuh
§
kejang
klonik
§
sering
dengan oleh koma, penurunan hebat pengeluaran ginjal
§
malfungsi
hati
§
seringkali
dengan hipertensi berat
§
keadaan
toksik umum pada tubuh
o biasanya eklampsia terjadi segera
sebelum persalinan
o tanpa pengobatanà persentase penderita eklampsia yang meninggal
sangat tinggi
o angka kematian dapat berkurang 1 persen
atau kurang
o angka kematian dapat berkurang 1 persen
atau kurang dengan menggunakan obat-obat vasodilator kerja cepat dan optimal
untuk menurunkan tekanan arteri menjadi normal, diikuti dengan terminasi
kehamilan dengan segera, dengan seksio sesaria bila perlu