Beberapa terminology yang perlu dipahami:
Klimakterik - Periode peralihan dari
fase reproduksi ke fase usia tua / senium. Terjadi akibat penurunan fungsi
generative atau endokrinologik dari ovarium.
Menopause - Perdarahan haid yang
terakhir
Pascamenopause - Masa bila telah mengalami menopause 12 bulan sampaimencapai senium
(usia tua)
Senium - Pascamenopause lanjut, >65
tahun
Klimakterium Prekok - Bila ovarium tak
berfungsi lagi di usia < 40 tahun
FASE KLIMAKTERIK
1. Pramenopause
î Dimulainya fase klimakterik
î Ditandai dengan :
- Siklus haid tak teratur
- Perdarahan memanjang
- Jumlah haid relative banyak
- Terkadang disertai nyeri haid
- Kadar estrogen dan progesterone meningkat
- Fase luteal stabil, fase folikular memendek
2. Perimenopause
î Fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause
î Ditandai dengan :
- Siklus haid iregiular
- Pada 40% wanita merupakan haid anovulatorik
- Kadar progesterone tetap rendah meskipun terjadi ovulasi
- Kadar FSH, LH, estrogen bervariasi
- Telah mengalami berbagai jenis keluhan klimakterik
3. Menopause
î Jumlah folikel atresia meningkat à tak tersedia folikel yang cukup lagi
î Produksi estrogen berkurang
î FSH meningkat (>40 mIU/ml), kadar estradiol bervariasi
(cenderung turun, <30 pg/ml)
4. Pascamenopause
î Ovarium sudah tek berfungsi sama sekali
î Kadar estradiol 20-3- pg/ml, kadar hormone gonadotropin
meningkat akibat produksi inhibin yang berkurang akibat tak tersedia folikel
yang cukup
î Pada usia reproduksi, folikel memproduksi inhibin yang akan
menekan sekresi GnRH
î Kadar estradiol menurun à mengakibatkan
endometrium menjadi atropik sehingga
tidak akan muncul haid lagi
î Tetapi ovarium masih dapat memproduksi steroid sex à dari sel-sel hilus dan kortex ovarium
GEJALA MENOPAUSE
1.
Keluhan vasomotorik
î Ialah perasaan panas yang muncul tiba-tiba disertai keringat
yang banyak
î Dari dada akan menjalar ke leher-kepala, kulit terlihat
kemerahan
î Meski terasa panas, suhu tetap normal
î Diikuti sakit kepala, perasaan kurang nyaman, peningkatan
frekuensi nadi à akibat sekresi h. adrenalin dan
neurotensin
î Penurunan sekresi h. noradrenalin à mengakibatkan vasodilatasi BV kulit, peningkatan suhu kulit,
timbul rasa panas
2.
Keluhan somatic
î Estrogen memicu sekresi beta endorphin dari SSP
î << estrogen à sekresi beta
endorphin << à ambang sakit << à sering mengeluh sakit pinggang, nyeri kemaluan, tulang, otot
3.
Keluhan psikis
î Penurunan steroid sex à perubahan
psikis berat (mudah tersinggung, cepat marah, merasa tertekan) dan perubahan fungsi
kognitif
î << estrogen à memacu
aktivitas MAO à serotonin dan noradrenalin menjadi
tak aktif à depresi (ialah penurunan kadar
serotonin & noradrenalin)
4.
Gangguan tidur
<< estrogen à sulit tidur
5.
Seks dan Libido
<< estrogen à aliran darah ke vagina <<, cairan vagina <<, sel
epitel vagina menjadi tipis & mudah cedera à penurunan minat
berhubungan seksual
6.
Gangguan psikiatrik dan neurologic (depresi reaktif, fobia,
skizofrenia)
Akibat fluktuasi estradiol dan penurunan
progesterone
7. Demensia - << estrogen à menurunkan
kadar asetilkolin otak à menurunkan
stabilitas ingatan
8. Urogenital - Iritasi, rasa panas, gatal, keputihan, nyeri, cairan vagina
<<, dinding vagina <<
Saluran kemih : sering
berkemih, tak dapat menahan kencing, nyeri berkemih, sering kencing malam
(akibat atrofi mukosa uretra)
9. Uterus - Panjang kavum uteri <<, involusi miometrium,
endometrium atropi, ketebalannya < 5 mm, dinding BV menjadi tipis dan mudah
rapuh à terkadang menimbulkan perdarahan
10. Serviks - Involusi, berkerut, epitel tipis dan mudah cedera, kelenjar
endoserviks atrofi dan lender berkurang
11. Vulva - Involusi vulva, atrofi, hilangnya turgor dan elastisitas,
rambut pubis <<, labia mayor dan klitoris mengecil, introitus vagina
menjadi sempit dan kering
12. Vagina - Involusi, kehilangan rugae, epitel vagina atrofi dan mudah
cedera, vaskularisasi ke vagina berkurang à lubrikasi
<<, atrofi vagina à gejala panas,
gatal, kering
13. Kulit - Estrogen << à kulit menjadi
tak elastic, atropik, tipis, kering, berlipat, produksi sebum dan kelenjar
<<, pertumbuhan rambut <<
14. Rambut - Uban à akibat
penurunan aktivitas melanosit dalam matrix folikel rambut akibat penurunan
sintesis enzim tirosinase (estrogen meningkatkan aktivitas enzim tirosinase)
15.
Mulut, hidung, telinga
î Selaput lender berkerut, aliran darah <<, terasa
kering, mudah gingivitis
î Gigi mudah rontok, meningkatkan resorpsi tulang dagu
16. Mata - Atrofi kornea dan konjungtiva, turunnya fungsi kelenjar air
mata
17. Suara - Sangat sensitive terhadap perubahan kadar estrogen
18. Otot dan sendi - << estrogen à kerusakan
matrix kolagen dan tulang rawan
19. Payudara - Involusi payudara, atrofi, pelebaran saluran air susu,
fibrotic, payudara terasa sakit