Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan cairan dan elktrolit adalah penatalaksanaan
utama pada penyakit serius. Pengukuran kadar natrium, kalium, urea, kreatinin,
klorida dan bikarbonat adalah hal yang paling biasanya dinilai dalam pengukuran
keseimbangan biokimiawi cairan tubuh pada pasien, terutama mengenai kadar
elektrolit dan fungsi ginjal.
Kompartemen cairan tubuh
Unsur pokok dalam tubuh adalah air. Untuk (ICF) dan
sepertiganya adalah cairan ekstraselular (ECF). ECF dibagi lagi menjadi plasma
(3,5 l) dan cairan interstisial (10,5). Kehilangann cairan dari kompartemen
tertentu dapat menunjukkan tanda dan gejala tertentu. Sebagai contoh,
kehilangan cairan intraselular menyebabkan disfungsi sel, yang mana
mengakibatkan lesu, confusion( kebingungan/kekacauan) dan koma. Kehilangan
darah pada cairan ECF menyebabkan kegagalan sirkulasi, penunan fungsi ginjal
dan shyok.
Model tangki air yang diilustrasikan berhubungan dengan
volume dari setiap kompartemen dan digunakan untuk membantu menggambarkan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Istilah dehidrasi berarti kehilangan cairan
dari kompartemen tubuh. Over-hidrasi terjadi bila cairan berkumpul dalam suatu
kompartemen tubuh. Penilaian klinisnya meliputi turgor kulit, bola mata,
membran mukosa.
Elektrolit
Natrium (Na+) adalah kation utama ekstraselular, dan kalium
(K+) adalah kation utama intraselular. Anion utama didalam sel adalah protein
dan fosfat, dimana untuk ECF adalah klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO3-).
Permintaan pengukuran serum elektrolit bviasanya berupa
jumlah konsentrasi natrium dan kalium, bersama ion klorida dan ion bikarbonat.
Ion natrium hadir dalam konsentrasi tinggi dan berkontribusi besr dalam
osmolalitas plasma total. Meskipun konnsentrasi ion kalium dalam ECF lebih
rendah dibandingkan konsentrasi dalam sel, perubahan dalam plasma sangat
penting dan merupakan ancaman hidup.
Konsentrasi urean dan kreatinin mengindikasikan fungsi
ginjal, pengingkatan konsentrasi menunjukkan pengurangan laju filtrasi
glomerulus.
Osmolalitas
Cairan tubuh mempunyai perbedaan besar dalam komposisinya.
Sehingga, konsentrasi dalam berbagai kompartemen mungkin berbeda. Kompartemen
tubuh dipisahkan oleh membran semipermeable dimana airdapat bergerak dengan
bebas. Tekanan osmotik selalu sama pada kedua sisi membran sel, dan pergerakan
air menjaga agar osmolalitas air tetap sama, dan pergerakan air akan menjaga
volume dalam sel. Volume dalam ICF secara normal sama dengan ECF.
Osmolalitas pada serum atau plasma dapat diukur secara
langsung, atau dihitung dihitung jika konsentrasi salah satu elektrolit
diketahui. Terdapat beberapa rumus yang digunakan untuk menghitung osmolalitas
serum.
Secara klinis yang sederhana adalah :
Osmoolalitas Serum (mmol/kg)=2 × serum (Natrium) (mmol/l)
Rumus sederhana ini hanya berlaku jika konsentrasi glukosa dan
urea dalam rentang yang sama. Jika salah satu atau keduanya abnormal,
konsentrasi salah satu atau keduanya harus ditambahkan untuk menghitung
osmolalitas. Terkadang terdapat perbedaan yang nyata antara perngukuran dan
penghitungan osmolalitas. Hal ini disebut osmolalitas gap.
Tekanan Onkotik
Pembatas antara kompartemen intravaskular dan interstisial adalah
membran kapiler. Molekul kecil bergerak bebas melalui membran, sehingga tidak
secara osmotik melewatinya. Protein plasma, berusaha mempertahankan tekanan
osmotik yang disebut tekanan onkotik (konsentrasi protein dalam cxairan
interstisial lebih sedikit daripada darah). Keseimbangan tekanan hidorstatik dan
osmotik melalui membran kapiler mungkin terganggu oleh konsentrasi protein
plasma yang berubah secara signifikan.
Ringkasan
·
Tubuh mempunyai dua kompartemen yaitu cairan
intrasel dan ekstrasel.
·
ICF dua kali lebih besar dari pada ECF
·
Retensi air disebabkan peningkatan volume
antara ECF dan ICF
·
Kehilangan air (dehidrasi) akan menghasilkan
pengurangan volume antara ECF dan ICF
·
Natrium adalah kation utama ECF
·
Kalium adalah kation utama ICF
·
Osmolalitas serum dapat diukur secara langsung
atau dihitung dari natriumm serum, urea dan konsentrasi glukosa.
Source:
Clinical Biochemistry. Allan Gaw dkk.