|
DEFINISI
|
Pneumokoniosis
Jinak adalah suatu penyakit yang terjadi akibat adanya sejumlah besar debu di
dalam paru-paru, yang sifatnya jinak.
Debu
yang terhirup adalah debu di udara yang pada proses inhalasi tertahan di
paru-paru.
Jumlah debu yang tertimbun tergantung kepada lamanya pemaparan, konsentrasi debu di dalam udara yang terhirup, volume udara yang dihirup setiap menitnya dan sifat pernafasannya. Pernafasan yang lambat dan dalam, cenderung akan mengendapkan lebih banyak debu daripada pernafasan yang cepat dan dangkal.
Debu di
dalam paru-paru menyebabkan suatu reaksi jaringan, yang jenis dan lokasinya
bervariasi, tergantung kepada jenis debunya.
|
PENYEBAB
|
Pneumokoniosis
jinak bisa disebabkan oleh terhirupnya debu logam besi, perak/kaleng dan
barium.
Siderosis terjadi sebagai akibat dari terhirupnya oksida besi, baritosis terjadi karena menghirup barium dan stannosis terjadi karena terhisapnya unsur-unsur perak. Pemaparan debu besi terjadi pada proses penambangan, penggilingan dan pemotongan logam.
Terhirupnya
debu besi, perak maupun barium, menyebabkan perubahan struktur paru yang
sangat ringan sehingga hanya menimbulkan sedikit gejala. Tetapi reaksi
jaringan ini bisa terlihat pada rontgen dada sebagai sejumlah besar
daerah-daerah kecil yang tidak tembus cahaya.
Selama
proses inspirasi (menghirup udara), partikel debu di udara yang
memiliki garis tengah lebih dari 10 mm, disaring oleh bulu-bulu di hidung.
Partikel debu lainnya, yang masuk melalui mulut, disimpan di dalam saluran
pernafasan bagian atas.
Partikel
debu yang berdiameter 5-10 mm, cenderung akan tinggal di dalam lendir yang
menyelimuti bronkus dan bronkiolus, kemudian disapu ke arah
tenggorokan oleh rambut-rambut lembut (silia). Dari tenggorokan mereka
akan dibatukkan atau dibuang, tetapi beberapa diantaranya ada yang tertelan.
Partikel berdiameter kurang dari 5 mm, lebih mudah mencapai jaringan
paru-paru.
|
GEJALA
|
Meskipun
debu dari logam tersebut tampak jelas pada foto dada, tetapi tidak
menimbulkan banyak reaksi di paru-paru sehingga tidak timbul gejala maupun
gangguan fungsi paru.
|
DIAGNOSA
|
Pada
rontgen dada tampak nodul tak tembus cahaya yang berbentuk bundar atau
menyerupai jala.
|
PENGOBATAN
|
Karena
tidak timbul gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan khusus.
|